Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar, Sejumlah Desa di Klaten Hujan Abu

Akibat peristiwa tersebut, sejumlah desa di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, terjadi hujan abu tipis. Sejumlah desa di Kecamatan Kemalang memang sangat dekat dengan puncak Merapi, atau hanya sekitar 5 kilometer.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2019, 09:42 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2019, 09:42 WIB
Gunung Merapi Meletus
Gunung Merapi memuntahkan abu vulkanik terlihat di Cangkringan, Yogyakarta, (1/6). Gunung Merapi kembali meletus mengeluarkan abu mencapai ketinggian sekitar 6 kilometer (4 mil) dan berlangsung dua menit. (AP Photo/Slamet Riyadi)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat 4 Januari 2019 malam pukul 21.01 WIB, melontarkan guguran lava pijar. Jarak luncur mencapai sejauh 1,2 kilometer ke arah hulu Kali Gendol.

Akibat peristiwa tersebut, sejumlah desa di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, terjadi hujan abu tipis. Sejumlah desa di Kecamatan Kemalang memang sangat dekat dengan puncak Gunung Merapi, atau hanya sekitar 5 kilometer.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Klaten, Bambang Giyanto mengatakan usai peristiwa tersebut pihaknya membagikan masker ke lokasi desa terdampak.

"Ada beberapa desa di Kemalang terjadi hujan abu tipis. Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Klaten tadi malam melakukan droping masker ke desa-desa yang dilaporkan terjadi hujan abu tipis. Kami juga telah melakukan assessment awal," ujar Bambang kepada Merdeka.com, Sabtu (5/1/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Boleh Mendaki

Lebih lanjut Bambang menyampaikan,kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak di rekomendasikan. Namun diperbolehkan untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

"Untuk sementara pendakian tidak kita rekomendasikan, kecuali untuk penyelidikan dan penelitian," pungkas Bambang.

Reporter : Arie Sunaryo

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya