Anies: Bangun Transportasi Umum Lebih Penting daripada ERP

Anies mengatakan, transportasi umum merupakan inti dari kebijakan transportasi di Ibu Kota.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Jan 2019, 22:16 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 22:16 WIB
Ekspresi Anies Baswedan Usai Diperiksa Bawaslu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Senin (7/1). Pemeriksaan terkait laporan pose dua jari Anies di podium Konferensi Nasional Gerindra pada 17 Desember lalu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut membangun transportasi umum lebih penting dibandingkan dengan proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).

Dia mengatakan, transportasi umum merupakan inti dari kebijakan transportasi di Ibu Kota.

"Kita lebih penting membangun transportasi umumnya daripada ERP-nya," ujar Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).

Mengenai ERP, Anies menyebut untuk proses lelang masih menunggu pendapat hukum dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Memang kita lagi nunggu fatwa dari Kejaksaan soal prosesnya," ucap Anies Baswedan.

Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengajukan anggaran sebesar Rp 800 juta untuk menyusun rencana teknis pengembangan kebijakan Electronic Road Pricing (ERP) di DKI Jakarta.

"Pagu anggaran untuk rencana teknis pengembangan ERP pada 2019 sebesar Rp 800 juta," jelas Sekretaris BPTJ Hindro Surahmat saat mengadakan rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Aturan ERP ini merup6akan usulan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pengenaan tarif terhadap kendaraan bermotor di sejumlah ruas jalan arteri di Ibu Kota.Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan, kebijakan tersebut mulai dapat diterapkan pada April 2019 mendatang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

   

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya