Liputan6.com, Jakarta - Tugas berat disandang Irjen Gatot Edy Pramono yang dipercaya sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Idham Azis.
Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap Gatot mampu menciptakan kondisi aman dan terbebas dari SARA dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak di ibukota.
"Saya yakin Irjen Gatot Edy Pramono sebagai Kapolda Metro Jaya nantinya akan mampu mengamankan stabilitas di ibukota, khususnya saat Pemilu Serentak 17 April mendatang. Gatot memiliki rekam jejak bagus dalam pengalaman maupun akademisi. Dia mengenal karakter Jakarta sejak menjabat sebagai Kapolres Jakarta Selatan dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya," papar Sahroni di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Advertisement
Tak hanya memiliki pengalaman di Jakarta, Gatot juga salah satu polisi cerdas yang mampu meraih gelar doktor kriminologi. Konsep pemikirannya akan sangat efektif meredam berbagai kriminalitas.
Politikus Nasdem ini menambahkan, pengalaman Gatot sebagai Kepala Satgas Nusantara sejak awal 2018 akan berdampak positif pada penanganan potensi gangguan gangguan Kantibmas dalam pesta demokrasi di Ibukota.
Bermodalkan kemampuan ini, Sahroni berharap Gatot mampu mengeliminir isu SARA sehingga dinamika politik saat Pilkada DKI yang sarat dengan isu agama tak terulang di Pemilu Serentak yang akan digerar 17 April 2019.
"Pilkada DKI 2017 yang masih memunculkan isu SARA sehingga menciptakan dinamika politik dan melemahkan hubungan bermasyarakat menjadi pelajaran. Ini adalah tantangan Kapolda Metro Jaya dalam mengamankan ibukota saat Pemilu serentak," Sahroni berkomentar.
Â
Kabareskrim Baru
Selain sosok Kapolda Metro, profil lain yang menjadi sorotan Sahroni dalam mutasi Polri kali ini adalah Kabareskrim. Irjen Idham Azis yang kursinya diambil alih oleh Gatot akan menempati posisi Kabareskrim.
Sahroni memandang Idham sangat layak mendapat kepercayaan sebagai Kabareskrim. Keberhasilan mengamankan Polda Metro Jaya sejak menggantikan Irjen M Iriawan menjadi salah satu bukti kinerjanya.
Ketegasan Idham dalam memimpin diharapkan menjadi modal penting dalam membenahi dan meningkatkan kinerja Bareskrim sehingga isu adanya oknum bermain kasus maupun tebang pilih penanganan perkara yang saat ini masih tergambar di benak masyarakat akan menghilang.
"PR terbesar Kabareskrim adalah membuktikan kepada masyarakat tak ada tebang pilih dalam penanganan perkara. Kabareksrim harus mampu memperlihatkan profesionalisme dan integritas jajarannya," pesan Sahroni.
Dalam kesempatan yang sama Sahroni mengingatkan Idham sebagai pimpinan tertinggi Reserse Kriminal dapat terus memacu kinerja jajarannya di Direktorat IV Narkoba untuk menjadikan Indonesia tak lagi menjadi surga para bandar narkoba.
"Kinerja baik dalam pemberantasan narkoba harus terus ditingkatkan. Kerja sama dengan berbagai instansi ataupun elemen dalam pengawasan penyelundupan dan pabrik pembuat narkoba harus dimaksimalkan agar peredaran zat terlarang ini semakin menghilang. Tindak tegas oknum yang bermain dalam penanganan kasus atau bekerjasama dengan para bandar," terang Sahroni.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement