Liputan6.com, Hiroshima - Malapetaka menghampiri Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945. Pagi itu, bom atom dijatuhkan dari jet bomber B-29 milik Amerika Serikat. Tanpa peringatan.Â
Bom berjuluk 'Little Boy' meledak di udara dengan ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan tanah. Akibatnya, puluhan ribu nyawa melayang, bangunan luluh lantak. Radius dua kilometer dari lokasi ledakan berubah menjadi abu dan puing.
Baca Juga
Salah satu gedung yang rusak akibat ledakan pada pukul 08.15 pagi itu adalah Hiroshima Prefectural Industrial Promotion Hall. Bangunan yang kini dikenal dengan nama Hiroshima Peace Memorial atau Genbaku Dome atau disebut juga kubah bom atom, menjadi saksi bisu petaka di pagi hari itu.
Advertisement
Bangunan tersebut telah ditetapkan UNESCOÂ sebagai salah satu Situs Warisan Dunia pada 1996 untuk jadi pengingat tragedi dan horor ledakan bom di tengah Perang Dunia II itu.
Liputan6.com saat mengikuti media trip bersama dengan Japan Airlines dan Japan National Tourism Organization (JNTO), berkesempatan menyambangi Hiroshima Peace Memorial pada pagi hari.Â
Hiroshima Peace Memorial berada di dalam kawasan Taman Monumen Perdamaian Hiroshima, Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang. Taman tersebut dekat dengan stasiun trem bernama Genbaku Dome.Â
"Banyak orang meninggal ditemukan di sungai di dekat dome," kata pemandu wisata Fumio Ito memberi sejumlah penjelasan.
Sementara itu, banyak orang berlalu lalang di kawasan Taman Monumen Perdamaian Hiroshima karena letaknya yang memang persis di samping jalan raya. Sejumlah wisatawan mancanegara juga mulai berdatangan untuk melihat-lihat dan memotret.
Di beberapa sudut Hiroshima Peace Memorial terlihat buket bunga yang diletakkan di dekat batu mirip tugu peringatan.
Hiroshima Prefectural Industrial Promotion Hall tersebut didesain oleh arsitek dari Ceko bernama Jan Letzel. Pembangunan selesai pada 5 April 1915.
Pascaledakan, pelestarian puing gedung tersebut menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menginginkan gedung tersebut tetap berdiri sebagai pengingat tragedi bom dan pihak yang ingin gedung dihancurkan karena menimbulkan kenangan pahit.
Hingga pada akhirnya, tahun 1966, gedung tersebut sepakat dipertahankan dan dipugar sebagai pengingat petaka bom atom Hiroshima.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Children Peace Monument dan Ribuan Bangau Kertas
Tak jauh dari kubah bom atom, terdapat Children Peace Monument. Monumen perdamaian untuk mengenang Sadako Sasaki, gadis kecil yang meninggal akibat leukimia karena radiasi bom atom di Hiroshima dan anak-anak lain yang menjadi korban.
Monumen dirancang Kazuo Kikuchi dan Kiyoshi Ikebe dan dibangun dengan uang hasil kampanye penggalangan dana yang dilakukan anak-anak sekolah Jepang termasuk teman-teman sekelas Sadako. Monumen diresmikan pada 5 Mei 1958.
Di atas monumen, terdapat patung anak perempuan yang menopang patung bangau kertas Di bagian dalam monumen terdapat lonceng berbentuk origami bangau yang bisa dibunyikan oleh siapapun. Sedangkan di bawahnya, terdapat marmer hitam berbentuk kotak dengan tulisan berbahasa Jepang.
Bila diartikan, tulisan tersebut berarti "Ini adalah tangisan kami, ini adalah doa kita, untuk membangun perdamaian dunia"
Dalam kepercayaan di Jepang, bila melipat 1.000 origami burung bangau, maka permohonannya akan terkabul.
Hal itu pula yang dilakukan Sadako. Dia percaya akan sembuh dari sakitnya dengan membuat 1.000 origami berbentuk burung bangau selama di rumah sakit. Nasib berkata lain, Sadako meninggal di usia 12 tahun akibat leukimia
Ribuan lipatan bangau hingga kini terus dipersembahkan anak-anak di samping monumen. Lipatan bangau diletakkan di bangunan kaca dengan berbagai warna dan ukuran.
Â
Advertisement
Perlindungan untuk Arwah Korban Bom
Monumen berikutnya dituju adalah tugu atau prasasti peringatan korban bom atom Hiroshima atau Memorial Cenotaph for the A-bomb Victims. Tugu didesai melengkung yang bertujuan melindungi para arwah korban dari hujan.
Dari lengkungan ini, bisa dilihat kubah bom atom. Bunga bunga diletakkan di depan tugu.
Di dalam tugu peringatan tersebut terdapat tulisan dalam bahasa Jepang. Bila diartikan adalah "Let all the souls here rest in peace; for we shall not repeat the evil" -- Semoga arwah para korban beristirahat dalam damai, kita tak boleh mengulangi kejahatan yang sama."
Di depan prasasti ini, setiap tanggal 6 Agustus dilangsungkan upacara peringatan tragedi bom nuklir. Tempat tersebut dipadati warga yang memanjatkan doa untuk para korban bom.Â
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama menjadi pencetak sejarah di Jepang. Dia menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi Kota Hiroshima pada Jumat 27 Mei 2016.
Sementara itu, tidak jauh dari tugu peringatan, terdapat api perdamaian. Api tersebut disebut akan menyala sampai seluruh senjata nuklir di dunia dimusnahkan.
Namun sayang, kami tak bisa singgah ke Museum Monumen Perdamaian Hiroshima karena waktu yang tidak memadai.