Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan beruntun terduga teroris di tiga kota dalam kurun waktu kurang dari sepekan ini menandakan sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) masih berkembang di Indonesia. Ketiganya merupakan sel baru. Hal ini dikatakan oleh pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib.
"Itu sel baru direkrut oleh sel lama," kata Ridwan kala dihubungi Liputan6.com, Rabu (13/3/2019).
Baca Juga
Mereka yang tertangkap usianya masih cukup produktif, dan memang JAD seringkali menyasar generasi dengan usia yang masih relatif muda.
Advertisement
"JAD memang menyasar generasi milenial," ujar Ridwan.
Ridwan menyebutkan bahwa jaringan JAD ini masih banyak aktif di Indonesia. Secara keseluruhan jumlahnya mencapai 1.200 anggota.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pernah Dipenjara
Sebagaian dari mereka ialah anggota yang dulunya pernah dipenjara, namun saat keluar masih mengemban ideologi terorisme.
"Saat keluar dari penjara mereka belum melepaskan ideologi JAD-nya. Mereka banyak yang kembali ke JAD dan menolak Pancasila," tutup Ridwan.
Advertisement