Liputan6.com, Jakarta Melalui kerja sama erat dengan berbagai pihak, KAI mencatatkan capaian penting sepanjang tahun 2024.
Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, Dadan Rudiansyah menyampaikan bahwa perusahaan berhasil melakukan sertifikasi tanah seluas 12.984.360 meter persegi dengan nilai aset mencapai Rp6,09 triliun.
Baca Juga
Selain itu, KAI juga berhasil menyelamatkan aset seluas 647.951 meter persegi yang sebelumnya dikuasai oleh pihak yang tidak berhak, dengan total nilai sekitar Rp781,39 miliar.
Advertisement
Pencapaian ini menunjukkan keseriusan KAI dalam menjalankan mandat negara untuk menjaga dan mengoptimalkan aset-aset strategis yang dikelola.
"Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu memberikan hasil nyata dalam perlindungan aset negara," kata Dadan, Senin (28/4/2025).
Komitmen KAI dalam Pengelolaan Aset Negara
Dadan menekankan pentingnya kolaborasi yang harmonis antara KAI dan para stakeholder. Menurutnya, semangat kerja sama ini adalah langkah strategis untuk memastikan aset negara terlindungi dari potensi penguasaan ilegal.
Smeentara itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menambahkan bahwa KAI akan terus berkomitmen menjaga dan mengelola aset negara dengan penuh tanggung jawab.
"Tidak hanya fokus pada aspek pengamanan, KAI juga aktif mengoptimalkan pemanfaatan aset agar dapat memberikan nilai tambah bagi negara dan kesejahteraan masyarakat. KAI bertekad untuk selalu menjadi bagian penting dalam upaya menjaga aset negara demi masa depan bangsa," pungkasnya.
Nasib Merger KAI-INKA Ada di Tangan Danantara
Pemerintah berencana menggabung PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Nasib merger keduanya ada di tangan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Hal tersebut diungkap Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. Pihaknya saat ini masih melakukan kajian merger KAI dan INKA, proses lanjutannya akan ditangani Danantara.
Pasalnya, sejumlah BUMN berstatus Perseroan Terbatas (PT) telah dialihkan kepemilikannya ke Danantara. Adapun, KAI masuk dalam Holding Operasional Danantara.
"Lagi dikaji, nanti tim danantara yang lanjutin. Kan udah dialihkan ke Holding Operasi (Danantara) sekarang," kata Tiko, sapaan akrabnya, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).
Dia menjelaskan, Kementerian BUMN turut mendukung aksi korporasi tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penelaahan aspek ekonomi maupun sisi hukumnya.
"Ya kita mendukung, lagi kita kaji, kajian ekonominya maupun kajian legalnya. Semoga bisa berjalan nantinya," tuturnya.
Kendati begitu, Tiko belum berbicara banyak mengenai target rampungnya merger tersebut. Dia bilang belum tentu merger KAI-INKA selesai pada 2025.
"Belum, belum tahu, nanti," tandasnya.
Advertisement
Rencana INKA Gabung dengan KAI
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, rencana penggabungan dua BUMN sektor kereta api PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih dalam tahap kajian.
"Ya salah satunya tadi yang kereta api INKA yang ini. Ini semua kan perlu kajian dan prosesnya juga kita tahu,” kata Erick Thohir saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Erick menyebut, rencana penggabungan dua BUMN ini jadi salah satu upaya perampingan jumlah BUMN. Targetnya, hanya tersisa 30 BUMN dari saat ini ada 47 perusahaan pelat merah.
"Ya perlu waktu semua. Kita sudah cek kemarin Pak Wamen ya, diskusi dengan Wamen lain. Dan mungkin ada 45 program lah yang kita akan dorong untuk 5 tahun ke depan. Ya termasuk bagaimana konsolidasi dari 47 perusahaan ke 30 gitu,” ujarnya.
