Menag Kecam Ledakan Bom Sri Lanka: Ini Tragedi Kemanusiaan

Menag juga mengingatkan para pengguna media sosial agar tidak terpancing dan turut menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya tentang ledakan bom Sri Lanka.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2019, 06:22 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 06:22 WIB
99 Orang Tewas dalam Ledakan Gereja dan Hotel di Sri Lanka
Ambulans terlihat di luar Gereja St Anthony's Shrine setelah ledakan di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4). Seorang pejabat di rumah sakit Batticaloa mengatakan kepada AFP, lebih dari 300 orang telah dirawat setelah ledakan terjadi. (ISHARA S. KODIKARA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Serangkaian ledakan bom terjadi di tiga gereja dan tiga hotel mewah di Sri Lanka pada Minggu 21 April 2019. Sebanyak 202 orang meninggal dan ratusan lainnya terluka.

Ledakan terjadi saat umat Kristiani di Sri Lanka sedang merayakan Hari Paskah.

Menag Lukman Hakim Saifuddin mengecam keras peristiwa tersebut. "Itu tindakan tidak berperikemanusiaan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama," kata Menag di Jakarta, Minggu, 21 April 2019 seperti dikutip dari situs Kemenag.

"Ironi, tragedi kemanusiaan terjadi justru di momen umat Kristiani sedang peringati hari besar keagamaannya. Kami turut berduka. Umat Kristiani diharap tabah, tapi waspada dan tetap menjadi pembawa damai bagi sesama," lanjutnya.

Menurut Menag Lukman, tindakan pengeboman itu jelas menyalahi ajaran agama. Sebab, tidak ada agama yang membenarkan tindak kekerasan, apa pun motifnya.

"Itu jelas sikap pengecut dan tidak bertanggung jawab. Apalagi bom meledak di rumah ibadah, saat umat beribadah," ucap Menag.

Dia mengajak tokoh dan umat beragama untuk mendoakan yang terbaik buat korban ledakan bom di Sri Lanka. Masyarakat juga diminta untuk menahan diri dan tidak emosional.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Sebarkan Hoaks

Gereja rusak parah pasca ledakan bom di Sri Lanka (Sumber: Twitter.com/Geeta_Mohan)
Gereja rusak parah pasca ledakan bom di Sri Lanka (Sumber: Twitter.com/Geeta_Mohan)

Menurutnya, saat ini, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri terus bekerja untuk mengetahui perkembangan kondisi di Sri Lanka, termasuk memastikan kondisi keamanan warga negara Indonesia di sana.

"Mari tingkatkan kewaspadaan kita untuk terus menjaga keamanan dan kesucian rumah ibadah kita masing-masing," pesannya.

Ia juga mengingatkan para pengguna media sosial agar tidak terpancing dan turut menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Hindari menebar hoaks seputar tragedi Sri Lanka. Penyebaran hoaks itulah yang diharapkan pelaku untuk menebar teror dan rasa takut," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya