Anies Baswedan Undang Peserta Mudik Gratis Pemprov DKI

Anies Baswedan menambahkan, tidak ingin pendatang baru menjadi warga kelas dua di Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 12 Jun 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 16:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdiri disamping Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono saat melepas mudik gratis, Kamis (30/5/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdiri disamping Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono saat melepas mudik gratis, Kamis (30/5/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang sejumlah peserta mudik gratis Lebaran 2019 yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Para peserta mudik itupun menceritakan pengalaman selama mudik.

Anies menyatakan, dengan mengikuti mudik gratis, peserta dapat menghemat biaya. Hal ini seperti keluarga asal Jombang, Jawa Timur yang menurut Anies, per orang dapat menghabiskan Rp 700 ribu dari Jakarta. Sementara jumlah keluarga mencapai enam orang.

"Tetapi dengan program ini, mereka berenam gratis semua. Maka penghematannya cukup lumayan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).

Karena hal itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menginginkan program tersebut diperluas tidak hanya 10 kota saja. Dia juga mengharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanannya.

"Harapannya, nanti feedback makin banyak dan ke depan pelayanan jadi lebih baik," ucap Anies Baswedan.

Anies menambahkan, tidak ingin pendatang baru menjadi warga kelas dua di Jakarta. Sehingga dia tidak ingin adanya razia untuk pendatang baru.

"Kita tidak lakukan operasi-operasi di terminal, stasiun apalagi orang diperiksa, digelandang, punya KTP apa tidak. Seakan-akan yang KTP luar Jakarta seperti warga kelas dua," papar Anies Baswedan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Anggaran Mudik Rp 14 Miliar

Anies Baswedan Gelar Halal Bihalal di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersalaman dengan pegawai Pemprov saat menggelar halal bihalal di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Halal Bihalal pada hari pertama PNS masuk kerja setelah libur Lebaran 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Pemprov DKI menggelar program mudik dan balik gratis di Lebaran 2019. Program tersebut dilakuan untuk 10 kota, yakni Ciamis, Kuningan, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Jombang.

Dalam kegiatan itu, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan mencapai Rp 14 milliar. Data dari Dishub DKI dirincikan bahwa Rp 11,4 Milliar digunakan untuk menyewa 594 bus, terdiri dari 372 bus mudik dan 222 bus balik. Bus tersebut pun berkapasitas 54 penumpang.

Dari jumlah bus yang disewa, maka harga sewa satu bus yakni Rp 19,3 juta. Sehingga bila dirincikan, satu orang pemudik dikenakan biaya sebesar Rp 358 ribu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara mengenai anggaran untuk program mudik gratis mencapai Rp 14 Milliar. Anies menyebut anggaran tersebut untuk ongkos pulang pergi masyarakat yang ikut serta mudik gratis.

"Ada satu hal yang pasti, bahwa program mudik gratis itu PP (pulang pergi) jadi bukan hanya satu jalan jadi dibiayai untuk berangkat dan kembali lagi ke Jakarta," kata Anies Baswedan di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin 10 Juni 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya