Liputan6.com, Jakarta - Rani Susilawati (43), guru SMPN 1 Caringin, Bogor, Jawa Barat menjadi korban perampokan oleh dua pelaku, Jumat (12/7/2019) siang. Uang sebesar Rp 49 juta yang baru diambilnya dari bank, dirampok oleh kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor.
Perampokan ini berawal saat korban bersama seorang rekannya, Sudrajat (53) menarik uang di sebuah bank di Jalan Raya Bogor Sukabumi, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada pukul 14.10 WIB.
Usai penarikan, uang senilai Rp 49 juta dimasukkan ke dalam tas milik Rani. Keduanya kemudian berpisah. Sudrajat pulang ke rumahnya menggunakan mobil pribadi, sedangkan Rani naik angkot.
Advertisement
Rani kemudian turun dari angkot dan berniat belanja di minimarket sebelum pulang ke rumahnya. Saat melangkahkan kakinya usai membayar ongkos, kedua orang pria yang menggunakan sepeda motor Suzuki FU mendekatinya. Salah satu penumpang motor itu langsung merampas tas milik Rani.
Bendahara koperasi guru di sekolahnya itu sempat mempertahankan tas ransel warna cokelat berisi uang puluhan juta, satu unit laptop, satu unit telpon genggam dan data eksternal. Namun upayanya gagal, kedua perampok itu berhasil membawa kabur tas miliknya.
Guru kelas X ini kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Caringin. "Petugas masih memintai keterangan para saksi yang melihat dan mengetahui kejadian itu," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena.
Berdasarkan keterangan korban dan saksi di lokasi kejadian, pelaku perampokan berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor Suzuki FU. Setelah berhasil menggasak uang dan barang berharga milik korban, pelaku melarikan diri ke arah Ciawi.
Â
Uang Pinjaman Guru
Guna penyelidikan, petugas juga sudah mengamankan rekaman CCTV yang ada di depan minimarket.
"Diharapkan rekaman CCTV ini bisa menjadi petunjuk bagi kami untuk mengidentifikasi pelaku," kata Ita Puspitalena.
Sementara, Kepala SMPN 1 Caringin Yusuf mengatakan, uang senilai Rp 49 juta awalnya akan digunakan untuk pinjaman bagi para guru yang masuk dalam anggota Koperasi Gemah Ripah.
"Karena ini musibah, jadi kami bersama para guru yang juga pengurus dan anggota koperasi akan bermusyawarah," ucap Yusuf.
Advertisement