Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara Jakarta pada Minggu (11/8/2019) tergolong tidak sehat. Seperti terpantau dalam laman AirVisual sekitar pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) Jakarta sebesar 171, yang berarti level merah.
Dengan angka itu, Jakarta tetap mempertahankan predikat sebagai kota ‘juara’ dengan kualitas udara terburuk di dunia, disusul oleh Hanoi, Vietnam.
Adapun konsentrasi partikel polutan sangat kecil dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer atau PM2.5, yang merupakan salah satu indikator pencemaran udara, mencapai 93,6 mikrogram per meter kubik.
Advertisement
Padahal menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir Antara, angka standarnya hanya 25 mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam.
Sebagai perbandingan, pada Sabtu pagi 10 Agustus 2019 kemarin sekitar pukul 06.00 WIB di laman AirVisual, kualitas udaraJakarta berada pada angka 168 dengan PM2.5 yang juga tinggi yaitu 87,5 mikrogram per meter kubik.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
6 Kategori Kualitas Udara
Untuk diketahui, AirVisual menggunakan rentang angka AQI 0-500, di mana semakin tinggi AQI semakin tinggi pula tingkat polusi udaranya.
Terdapat enam kategori, masing-masing yaitu dengan AQI 0-50 baik, 51-100 sedang, 101-150 tidak sehat untuk kelompok rentan, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, 301-500 berbahaya.
Indeks tersebut menggunakan indikator enam jenis polutan udara yaitu PM2.5, PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan ozon tingkat dasar.
Advertisement