Liputan6.com, Jakarta - Subdit Jatanras Polda Metro Jaya mengungkap eksekutor yang diminta istri membunuh suami dan anak tiri Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana bukan pembunuh bayaran profesional. Keduanya, Kuswanto Agus (A) dan Muhammad Nur Sahid (S), baru satu kali melakukan pembunuhan.
Â
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dari hasil pemeriksaan, kedua pembunuh bayaran tersebut ternyata bekerja sebagai buruh.
Advertisement
"Pekerjaannya buruh," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/8/2019). "Baru sekali membunuh," lanjut dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Aulia Kusuma alias AK (35), telah merencanakan pembunuhan terhadap suaminya bernama Edi Chandra Purnama alias ECP (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana alias D (23).
Aulia yang terilit utang ingin menjual rumahnya. Namun, Edi tak setuju. Aulia pun menyewa pembunuh bayaran dari Lampung.
"AK ini mempunyai utang kemudian dia kepingin menjual rumahnya. Tapi karena suami ini mempunyai anak, tidak setuju dan dia mengatakan, 'Kalau menjual rumah ini kamu akan saya bunuh'," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa 27Â Agustus malam.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Minta Tolong Pembantu
Kepada polisi, Aulia mengakui menghubungi mantan pembantunya dan menanyakan soal orang asal Lampung yang bisa menolongnya.
"Yang bersangkutan pernah mempunyai pembantu, dan pembantu ini sudah tidak ada lagi di situ, dia seorang perempuan dan suami pembantu ini inisial A disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung. Setelah dihubungi, datanglah dua orang laki-laki inisial S dan A datang ke Jakarta menggunakan travel kemudian oleh tersangka AK ini dijemput di Kalibata, dijemput kemudian dua orang A da S ini masuk ke mobil," beber Argo.
Saat di mobil Aulia bercerita soal utang dan segala kerisauhannya hingga akhirnya meminta bantuan untuk membunuh suami dan anak tirinya. Aulia berjanji memberikan Rp 500 juta apabila rencana pembunuhan itu berhasil.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka
Advertisement