Menteri PUPR: Pembangunan di Wamena Dibantu TNI Agar Aman dan Cepat

Basuki menyebut setidaknya 450 ruko milik warga dan 165 rumah di Wamena juga mengalami kerusakan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Okt 2019, 20:33 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2019, 20:33 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan terkait penembakan terhadap 31 pekerja yang tengah membangun Trans Papua saat konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ingin agar pembangunan sejumlah fasilitas yang rusak akibat kerusuhan di Wamena, Jayawijaya cepat terselesaikan. Untuk itu, Kementerian PUPR bekerja sama dengan TNI agar pembangunan fasilitas dan rumah warga cepat selesai.

"Kami akan kerja sama dengan Zeni TNI seperti halnya kami tangani perbatasan dan bencana lain, kami kerja sama dengan TNI supaya lebih cepat," ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Selain itu, TNI dibutuhkan agar pembangunan fasilitas di Wamena berjalan dengan aman. Pasalnya, kata Basuki, banyak pekerja proyek yang takut bekerja di Wamena.

"Ya persoalannya siapa yang berani. Banyak yang kabur (pekerja) karena takut. Saya saja kalau mau ke sana kontak dulu aman atau enggak. Selain itu kita butuh orang banyak dan supaya lebih cepet. Kalau saya bawa tukang dari luar kan susah juga," jelasnya.

Basuki mengatakan, terdapat 10 kantor pemerintahan yang mengalami kerusakan berat. Sementara, 8 kantor dan 26 sarana pendidikan rusak ringan akibat kerusuhan di Wamena.

"Ada 10 kantor pemerintah yang rusak berat, seperti kantor Badan Pengelola Keuangan, Rektorat, Diskominfo, Satpol PP, BLH, PLN, dan Dishub," kata dia.

Basuki menyebut setidaknya 450 ruko milik warga dan 165 rumah di Wamena juga mengalami kerusakan. Saat ini, Kementerian PUPR mulai melakukan pembersihan lahan terhadap bangunan yang rusak berat.

"Saya kasih waktu untuk pembersihan dua minggu," ucap Basuki.

Seperti diketahui, kerusuhan di Wamena terjadi pada Senin, 23 September 2019. Kerusuhan di Wamena selain menewaskan 32 orang juga menyebabkan 72 orang terluka serta ratusan rumah dan kantor pemerintah dibakar dan dirusak massa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengungsi Mulai Berkurang

Sementara itu, pengungsi Wamena mulai berkurang. Sejumlah warga yang sempat berbodong-bondong meninggalkan Kota Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya tak lagi terlihat di Lanud Wamena.

Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menuturkan untuk sementara evakuasi pengungsi dari Wamena dengan pesawat Hercules dihentikan.

"Pengungsi di Lanud Wamena sudah mulai berkurang, bahkan tidak ada lagi. Kalaupun ada pengungsi yang masih bertahan di Polres dan Kodim Jayawijaya , itu karena masih ragu dengan keamanan di Wamena. Semua akan berangsur pulih," jelas Danlanud, Senin (7/10/2019).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya