Muslihat Sapi Gelonggongan untuk Meraup Keuntungan

Peraktik curang dilakukan sejumlah oknum pedagang sapi potong untuk melipat gandakan berat sapi tersebut.

oleh Herfianto diperbarui 11 Okt 2019, 18:04 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 18:04 WIB
Praktik Gelonggongan, Polisi Ciduk Pemilik Penampungan Sapi di Ngawi
Ilustrasi Sapi Gelonggongan. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Liputan6.com, Jakarta - Gelonggongan, dalam istilah bahasa Jawa, glonggong berarti dikaitkan dengan produk daging sapi yang dijual setelah melalui proses yang tidak wajar. 

Bicara soal daging, mudah sekali menjumpai kuliner khas Indonesia yang berbahan baku daging. Ragam sajian menu daging ini bisa dinikmati semua kalangan. Mulai dari menu ala restoran hingga olahan kaki lima. 

Namun, tahukah Anda kebutuhan yang besar akan protein hewan ini menyebabkan sejumlah orang berupaya meraup untung dengan cara yang tidak sah? 

Peraktik curang dilakukan sejumlah oknum pedagang sapi potong untuk melipatgandakan berat sapinya. 

Kasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Anung Endah Suwasti mengatakan, daging gelonggongan tentu tidak sehat, karena daging seperti itu ada beberapa tingkatan. Semakin tinggi tingkatannya semakin tinggi juga kandungan air di dalam daging tersebut.

Ikuti selengkapnya Buser Investigasi yang menelusuri industri Sapi Gelonggongan di channel SCTV hanya di Vidio.

Saksikan Videonya dibawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya