Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri acara pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2019). Pria yang akrab disapa Emil ini berharap semua masyarakat bisa mendukung pelantikan Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau pemimpin udah dilantik, dan terpilih, mau dicoblos atau tidak, maka kita dukung. Karena beliau adalah nahkoda hidup kita lima tahun," kata Emil.
Meski mendukung pelantikan Jokowi, Emil merasa perlu ada yang diperbaiki dari kepemimpinan Jokowi di periode 2014-2019. Salah satunya banyak gejolak masyarakat terkait sosial politik.
Advertisement
"Tapi ada catatan saya sosial politik banyak gejolak di periode pertama, mungkin bisa disempurnakan dan diperbaiki dengan cara-cara baru," ungkapnya.
Baca Juga
Eks Wali Kota Bandung itu yakin Indonesia akan semakin baik kedepannya. Termasuk dalam bidang ekonomi dan sosial politik.
"Sekarang rangking 13 di G20, ekonominya di 2030 rangking 7-8, katanya di 2045 jadi negara adidaya, itu terjadi kalau sosial politik kondusif dan pergantian kepemimpinan lancar. Dan hari ini menyimbolkan itu," ujarnya.
"Atas nama pemerintah provinsi, saya ucapkan selamat, dan kami akan bantu di daerah," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
MPR sebelumnya menyepakati jalan tengah penyelenggaraan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2019. MPR sepakat untuk mengusulkan pelantikan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB.
"Akhirnya kita sepakat untuk mengusulkan nanti baik kepada kesekjenan, maupun protokol istana, baik juga kepada presiden untuk dilakukan pukul 14.00," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo usai rapat pimpinan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 9 Oktober 2019.
Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih awalnya direncanakan digelar pada pukul 10.00 WIB. Namun, karena alasan pelantikan dilakukan pada hari Minggu, diusulkan dilakukan pada sore pukul 16.00 WIB. Sebab, ada masyarakat yang ibadah pagi dan berbenturan dengan car free day (CFD).
"Tapi ada juga wacana tadi kita diskusikan, kalau jam 16.00 WIB terlalu mepet dengan Maghrib," kata Bamsoet.
Namun, akhirnya diambil jalan tengah diusulkan untuk pelantikan presiden dan wakil presiden digelar pada pukul 14.00 WIB. Alasannya, car free day berakhir, ibadah pagi selesai, dan tidak mepet waktu salat.
"Kenapa, karena car free day berakhir jam 11, kemudian ibadah juga bisa selesai jam 12.00-an jam 1, kita juga yang muslim selesai salat zuhur, dan selesai upacara kita juga masih bisa salat ashar," kata Bamsoet.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement