Liputan6.com, Jakarta - Risa Santoso namanya mendadak viral lantaran disebut-sebut sebagai rektor termuda di Indonesia. Bagaimana tidak, dia menjadi rektor di usia 27 tahun.
Risa Santoso saat ini menjadi rektor di Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang, Jawa Timur. Tak hanya disebut rektor cantik, wanita kelahiran Surabaya, 27 Oktober 1992 ini juga masih lajang.
"Oh, enggak enggak. Belum menjadi ibu rumah tangga. Hehe... Sekarang masih belum menikah. Nanti akan diberitahu," katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (5/11/2019).
Advertisement
Meski masih muda, rektor milenial ini tegas mengatakan siap membawa institusi yang dipimpinnya melintang di dunia internasional.
Untuk menjadikan institusinya maju, kata Risa, butuh semangat dan komitmen kuat yang harus diorbitkan dalam bekerja.
Berikut 5 hal menarik soal rektor termuda Risa Santoso dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masih Lajang
Viral di mesos karena dinilai memiliki paras rupawan. Risa Santoso, rektor cantik yang memimpin Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang ini, mengaku masih lajang.
Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Oktober 1992 itu saat ini masih menjalani masa lajangnya. Saat ditanya kapan menikah, Risa enggan menjawab pasti.
"Oh, enggak enggak. Belum menjadi ibu rumah tangga. Hehe... Sekarang masih belum menikah. Nanti akan diberitahu," katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (5/11/2019).
Meskipun belum berstatus istri orang, Risa mengatakan telah mempunyai pasangan alias pacar. "Ya sudah ada calon sih. Maksudnya pacar gitu ya. Sudah ada. Untuk nikah? Nanti lah kalau ada plan lebih jauh," ungkapnya.
Advertisement
Selesaikan Kuliah di Amerika Serikat
Institut Teknologi dan Bisnis ASIA merupakan fusi atau penggabungan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) ASIA Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASIA Malang. Keduanya berada di bawah naungan Yayasan Wahana Edukasi Cendekia.
Rektor milenial itu menjalani pendidikan S1 dan S2-nya di Amerika Serikat. Dia kuliah di University of California, Berkeley dan meraih Master Education of Harvard University.
Rektor cantik ini dibantu empat wakil rektor, yang terdiri dari Warek I Dr. Fathorrahman, SE,MM, Warek II Dr. Tin Agustina Karnawati, SE,MM, Warek III Muhammad Rofiq, ST,MT dan Warek IV Ir. Teguh Widodo, MM.
Risa Santoso mendadak viral di medsos lantaran dinilai cantik oleh warganet dan usianya yang masih muda sudah menjadi rektor.
Â
Masih Adaptasi
Selain disibukkan sebagai rektor, Risa Santoso mengisi aktivitas sehari-hari layaknya perempuan pada umumnya. Rektor cantik itu juga sering berolahraga.
"Di luar tugas kerektoran, kadang baca majalah. Selain itu olahraga, kadang-kadang nge-gym dan bela diri," kata Risa.
Pada hari ketiga bertugas ini, sejak dilantik menjadi rektor pada Sabtu (2/11/2019) lalu, Risa mulai sibuk rapat internal menyiapkan banyak hal tentang kemajuan kampusnya.
"Kalau sekarang sih banyak yang disiapkan karena masih baru ya. Rapat-rapat untuk pengembangan kampus, pelayanan, fasilitas kepada mahasiswa dan lainnya. Kita koordinaasi juga kadang pakai aplikasi WA ya. Jadi cara-cara milenial, yang penting output-nya ya. Kerja kerja kerja," tegas Risa.
Â
Advertisement
Sudah Siapkan Gebrakan
Risa Santoso tegas mengatakan siap membawa institusi yang dipimpinnya, yaitu Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang untuk melintang di dunia internasional.
Risa jelas mengatakan, untuk menjadi maju, butuh semangat dan komitmen kuat yang harus diorbitkan dalam bekerja. Apalagi berjuang di dunia pendidikan, katanya, membutuhkan koordinasi kerja sama internal dan eksternal yang kuat.
"Gimana tetap sama-sama maju supaya visi tercapai. Dan, yang terpenting bareng-bareng. Satu penyamaan visi, apa saja yang akan dirancang, tranparansi, dan profesionalisme. Kalau bekerja ya profesional saja," kata rektor cantik ini kepada TIMES Indonesia di ruang kerjanya, Selasa (5/11/2019).
Institut Teknologi dan Bisnis ASIA merupakan fusi atau penggabungan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) ASIA Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASIA Malang. Keduanya berada di bawah naungan Yayasan Wahana Edukasi Cendekia.
"Nah, momen ini sangat pas bagaimana menyinergikan dua bidang keilmuan ini," ungkapnya.
Â
Bawa Pengalaman Belajar di Luar Negeri
Lahir di Surabaya, Risa Santoso menjalani pendidikan S1 dan S2-nya di Amerika Serikat. Dia kuliah di University of California, Berkeley dan meraih Master Education of Harvard University.
Pengalaman selama kuliah di luar negeri, menurut Risa, perlu dicontoh hal positif dan membangun yang cocok diimplementasikan di Indonesia.
"Banyak sih pengalamannya. salah satunya, tugas akhir waktu saya di luar negeri gak ada skripsi. Jadi lebih kepada tugas akhir, final project. Gak saklek dengan skripsi. Jadi bisa diaplikasikan di masyarakat," aku Risa.
Selain itu juga program internship. Mahasiswa di luar negeri lebih diberdayakan di bidang khusus sesuai kompetensi masing-masing individu, termasuk industri.
"Selain itu, teman-teman yang saya tahu, mahasiswanya lebih bisa berinovasi. Gimana caranya kita bisa mendukung mahasiswa di sini lebih berinovasi," tandasnya.
Risa menjadi inisiator Asia Hackton dan program magang di luar negeri. Mahasiswa Institut ASIA saat ini dapat melakukan internship ke perusahaan luar negeri selama satu bulan. Hal ini menjadi terobosan untuk mencetak mahasiswa yang mandiri dan berpandangan luas.
"Saya harap alumni kita nanti dapat menjadi generasi pasti, profesional, aktif, smart, tangguh dan inovatif. Juga, mampu mampu memenangkan persaingan di dunia kerja, bahkan menciptakan lapangan kerja di era industri digital 4.0 ini," harapnya.
Advertisement