Liputan6.com, Berau - Semangat pemberdayaan sumber daya manusia terus digaungkan di Kabupaten Berau, diwujudkan melalui berbagai inisiatif cerdas yang memanfaatkan kekayaan alam lokal. Salah satu langkah konkret yang baru saja membuahkan hasil adalah pelatihan intensif pengolahan produk turunan cokelat.
Tidak tanggung-tanggung, pelatihan digelar selama 10 hari dari tanggal 10 hingga 19 Maret 2025. Lebih unik lagi, pesertanya adalah ibu-ibu rumah tangga dari beragam kelurahan di Bumi Batiwakkal, julukan Kabupaten Berau.
Advertisement
Pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Berau Coal, melalui sayap filantropinya Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC), bukan sekadar memberikan keterampilan baru. Lebih dari itu, kegiatan ini membuka cakrawala para peserta tentang betapa besar potensi yang tersembunyi dalam bahan baku lokal, khususnya cokelat asli Berau, jika diolah dengan sentuhan kreativitas dan inovasi.
Advertisement
Baca Juga
Reza Hermawan, Community Base Development Manager PT Berau Coal, menjelaskan visi di balik inisiatif ini.
“Tujuan diadakan pelatihan ini adalah untuk pengayaan produk turunan dari cokelat asli Berau, yang merupakan produk unggulan dan utama masyarakat Berau,” kata Reza.
Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah komoditas andalan daerah. Reza menaruh harapan besar agar pelatihan ini mampu memicu lahirnya produk oleh-oleh khas Kabupaten Berau yang berbasis cokelat.
“Harapan kami, melalui pelatihan ini, muncullah produk oleh-oleh khas Berau. Apalagi biji cokelat hasil petani lokal memiliki kualitas yang sangat baik,” tegasnya, menyoroti potensi Berau untuk memiliki ikon kuliner baru yang membanggakan.
Para peserta pelatihan sendiri berasal dari berbagai penjuru Berau, meliputi Labanan Makarti, Teluk Bayur, Rinding, Gunung Tabur, dan Bedungun. Kehadiran mereka bukanlah kebetulan, melainkan buah dari rekomendasi kelurahan dan ketua UMKM setempat, mencerminkan semangat tinggi untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri di bidang kuliner, dengan memanfaatkan potensi yang ada di depan mata.
Ilmu Baru
Hikmah, seorang ibu rumah tangga penuh semangat dari Labanan Makarti, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini.
“Saya senang karena mendapat ilmu baru, bisa bertemu teman-teman, dan belajar langsung dari chef. Ilmu yang paling berkesan buat saya adalah teknik membuat adonan anti gagal,” tuturnya antusias.
Ilmu yang diperoleh bukan hanya sekadar teori, namun bekal berharga yang siap ia aplikasikan di dapur rumahnya, dengan harapan kelak dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarganya.
Senada dengan Hikmah, Budi Kurniati dari Teluk Bayur merasakan pengalaman berharga yang memberikannya motivasi baru.
“Saya jadi tahu bahwa Berau punya cokelat sendiri, dan itu sangat menarik. Bisa saja nanti saya buat dan jual,” katanya, menunjukkan perubahan perspektif dan munculnya ide-ide kewirausahaan setelah mengikuti pelatihan.
Baginya, pelatihan ini bukan hanya tentang belajar mengolah cokelat, tetapi juga tentang membuka peluang baru untuk mendukung perekonomian keluarga dari rumah. Keberhasilan pelatihan ini tak lepas dari peran seorang chef profesional dari Jakarta Selatan yang didatangkan khusus untuk berbagi ilmu dan pengalamannya.
Kehadiran tenaga ahli ini memberikan nilai tambah yang signifikan, tidak hanya dalam hal teknik pengolahan cokelat yang beragam, tetapi juga memperluas wawasan para peserta terhadap tren dan peluang yang ada di sektor kuliner yang terus berkembang.
Inisiatif pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh PT Berau Coal melalui YDBBC ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam membangun daerah. Dengan fokus pada pemanfaatan potensi lokal seperti cokelat asli Berau, pelatihan ini menjadi langkah krusial dalam mendukung hilirisasi komoditas unggulan daerah. Lebih dari sekadar meningkatkan keterampilan, pelatihan ini menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membuka jalan bagi terciptanya peluang ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Berau.
Advertisement
