Kakorlantas Sebut Puncak Arus Mudik Natal, 21 dan 22 Desember

Kakorlantas mengimbau, agar masyarakat yang hendak menuju Bandung, Jawa Tegah maupun Jawa Timur pada libur Natal tetap berhati-hati jika menggunakan tol layang Jakarta-Cikampek.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Des 2019, 11:46 WIB
Diterbitkan 19 Des 2019, 11:46 WIB
Beroperasi, Tol Layang Japek II Sudah Dilalui Kendaraan
Sejumlah kendaraan roda empat melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/12/2019). Tol Layang Japek II diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 12 Desember 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Irjen Istiono menyebut puncak arus mudik menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Sumatera saat Natal dan Tahun Baru 2020 diprediksi terjadi pada 21 dan 22 Desember 2019.

"Saya sampaikan mudik Natal dan Tahun Baru ini puncaknya adalah 21 sampai 22 Desember," ujar Istiono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/12/2019).

Istiono mengimbau, agar masyarakat yang hendak menuju Bandung, Jawa Tegah maupun Jawa Timur tetap berhati-hati jika menggunakan tol layang Jakarta-Cikampek. Sebab, menurutnya kondisi tol Jakarta-Cikampek elevated tersebut belum sempurna.

"Nah, masyarakat yang mau mudik ke Jawa maupun ke Bandung yang melalui tol eleveted KM 10 sampai 48 ini dari Jakarta tentu harus memperhatikan kecepatan, karena jalannya juga masih belum sempurna, masih bergelombang," kata Istiono.

Menurut Istiono, kecepatan aman saat berkendara di jalan bebas hambatan yang baru saja diresmikan pada 15 Desember 2019 kemarin ini yakni 80 km/jam.

"Dianjurkan kecepatan hanya 80 km/jam," kata Istiono.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Siapkan Contraflow

Penampakan tol layang Jakarta-Cikampek
Penampakan tol layang Jakarta-Cikampek saat Liputan6.com menyusurinya, Selasa (17/12/2019). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Selain itu, Istiono mengimbau kepada pengguna tol bawah menuju Bandung dan Jawa diharapkan tetap berhati-hati. Dia memprediksi ada beberapa titik kemacetan. Jika terjadi, maka akan diberlakukan contraflow.

"Kemungkinan akan kita contraflow bila terjadi kepadatan. Itu salah satu cara kita bertindak, itu sudah kita siapkan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya