Pencarian 3 Korban Longsor Sukajaya Gunakan Alat Ground Penetrating Radar

Alat ini digunakan untuk proses deteksi benda-benda yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 12 Jan 2020, 00:37 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 00:37 WIB
bogor
Korban yang tertimbun longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dicari dengan alat Ground Penetrating Radar untuk proses deteksi benda-benda yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu. (Lip

Liputan6.com, Bogor - Hingga hari ke-11, tiga korban yang tertimbun longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, belum ditemukan.

Berbagai upaya telah dicoba tim SAR gabungan, salah satunya mengerahkan anjing pelacak K9, namun pencarian korban yakni Saroh (26), Cici (10), dan Amri (60) belum membuahkan hasil. Sementara empat orang ditemukan meninggal yakni Charly (5), Asti (45), Muhammad Hudri (24), dan Rumsah (65).

Kini, tim SAR yang terdiri dari unsur TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan melakukan pencarian ketiga korban dengan menggunakan Ground Penetrating Radar atau alat yang digunakan untuk proses deteksi benda-benda yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu, dengan menggunakan gelombang radio, biasanya dalam range 10 MHz sampai 1GHz.

"Alat ini mampu mendeteksi material, termasuk tulang manusia dalam tanah dengan kedalaman maksimal 2,5 meter. Material di dalam tanah akan terdeteksi di layar pada alat tersebut," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, di lokasi longsor, Sabtu (11/1/2020).

Pada hari pertama penggunaan alat tersebut, kata Deden, sudah dapat menyisir lebih dari 15 titik lokasi yang diduga terdapat korban tertimbun longsoran.

"Belum, hasilnya masih nihil. Kita akan coca lagi di sekitar lokasi longsoran," ujar Deden.

Sejak hari pertama, tim SAR mengalami banyak kendala. Selain akses menuju lokasi tertutup longsoran dan tanah yang masih labil juga kondisi cuaca yang tidak bersahabat sehingga proses pencarian tidak berjalan maksimal.

Selain itu, proses pencarian korban pun dilakukan secara manual yaitu mengikis material tanah dengan alat pompa air.

"Kesulitan di lapangan, material longsor yang cukup tebal sekitar 2 sampai 3 meter. Menurut warga, lokasi yang diduga terdapat korban itu berupa dua petak kolam ikan," terangnya.

Selain menggunakan alat pendeteksi benda, lanjut Deden, dua unit alat berat milik PU juga tengah membuka akses menuju lokasi yang tertutup longsor. Setelah jalur terbuka, proses pencarian bisa menggunakan alat berat.

"Kalau akses terbuka juga memudahkan mobilisasi tim ke titik lokasi longsoran," terang Deden.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

4 Orang Meninggal Dunia

Dalam pencarian ketiga korban, tim SAR gabungan dibagi menjadi 6 SRU (search and rescue unit) dengan masing masing 3 SRU dalam satu sektor dan 4 safety officer.

Longsor menerjang Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada 1 Januari 2020.

Bencana alam ini menyebabkan empat orang meninggal dunia atas nama yakni Charly (5), Asti (45), Muhammad Hudri (24), dan Rumsah (65). Sedangkan tiga warga lainnya yaitu Saroh (26), Cici (10), dan Amri (60) belum ditemukan. Bencana longsor di wilayah tersebut juga telah merusak 19 unit rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya