KSAD Akui Kecolongan Kasus King of The King Libatkan Oknum TNI

Andika menyampaikan, berdasarkan hasil investigasi beberapa hari ini arah kasus tersebut ke penipuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 22:23 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 22:23 WIB
KSAD Paparkan Status Taruna Akmil Enzo Allie
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Magelang - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui pihaknya kecolongan dengan munculnya kasus King of The King yang melibatkan anggota TNI aktif Dony Pedro.

"Kami juga baru tahu, kami merasa kecolongan, tetapi itu adalah tanggung jawab saya, jadi harus diperbaiki, proses hukum, kita lihat kesalahan demi kesalahan," kata Jenderal Andika di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020).

Ia menyampaikan hal tersebut usai menghadiri peresmian patung presiden pertama RI Soekarno oleh presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Akedemi Militer Magelang. Andika menyampaikan, berdasarkan hasil investigasi beberapa hari ini arah kasus tersebut ke penipuan.

"Akan tetapi, kami pasti akan jaga sehingga proses hukum ini tidak main-main. Proses hukumnya di pengadilan militer dan itu kami kawal benar sehingga proses hukum dalam hal penegakan KUHP militer itu benar-benar memberikan rasa keadilan kepada korban-korban penipuan," kata Andika.

Menurut dia, kasus tersebut terus ditelusuri karena melibatkan banyak teman tersangka dari kalangan sipil.

Ia menuturkan bahwa anggota TNI ini bertugas di Pusat Persenjataan Infanteri Bandung dan sekarang sudah ditahan sejak 31 Januari 2020 di Polisi Militer Kodam III/Siliwangi, Bandung.

"Jadi, sudah ditahan sambil melakukan proses hukum, tidak akan dilepas," KSAD menegaskan seperti dikutip Antara.

Mengenai kasus penipuan tersebut, lanjut dia, belum kesimpulan. Namun, itu minimal dan mungkin juga akan berlapis.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lakukan Upaya Preventif

Ia berharap kasus ini menjadi evaluasi. Dalam hal ini informasi dari masyarakat dibutuhkan sehingga bisa diketahui lebih dini.

"Jangan sampai telanjur bablas seperti Letnan Satu D ini," kata Jenderal Andika.

Dia menyampaikan, upaya preventif ke depan sudah dilakukan. Selanjutnya, akan terus memperbaiki karena sebagai organisasi pasti akan berusaha memperbaiki diri.

Ia akui pula selalu ada kekurangan dan celah, termasuk dalam kasus ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya