Anies Tak Larang Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jakarta Selama PSBB Corona

Pemprov DKI hanya membatasi jam operasional dan kuantitas penumpang transportasi umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2020, 05:45 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 05:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan UMP DKI 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan UMP DKI 2020, Jumat (1/11/2019). (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara efektif akan menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Jumat 10 April 2020. Kebijakan itu dilakukan untuk mempercepat penangananterkait pandemi virus corona atau Covid-19 di Jakarta.

Akan ada pembatasan penggunaan transportasi massal selama kebijakan PSBB berlaku, namun tidak untuk kendaraan pribadi. Anies juga menjelaskan, kebijakan PSBB tidak diartikan sebagai larangan kendaraan yang keluar masuk wilayah Jakarta.

"Kendaraan pribadi tidak ada larangan. Yang kita atur adalah kendaraan umum, tetapi harus ada phyisical distancing, artinya jumlah penumpang kendaraan dibatasi," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/4/2020) malam.

Untuk itu, setiap transportasi publik seperti KRL, MRT, Transjakarta akan ada pembatasan 50 persen penumpang di setiap gerbong. Tidak hanya pembatasan kuantitas penumpang, dia juga memangkas jadwal operasional transportasi publik yaitu dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

"Kapasitasnya turun 50 persen misalnya bis bisa diisi 50 penumpang maka tinggal 25 penumpang kita tidak izinkan penuh cukup 50 persen" jelas Anies.

Untuk transportasi alternatif seperti ojek online dipastikan boleh beroperasi untuk jasa pengiriman. Namun Anies tidak menjelaskan lebih detil mengenai ojek online yang mengantar penumpang.

Sebab, kata Anies, poin-poin aturan mengenai PSBB di Jakarta hingga kini masih dalam tahap penyelesaian.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Maksimal Kerumunan 5 Orang

Ojol Dilarang Angkut Penumpang Saat PSBB
Sejumlah pengemudi ojek online beristirahat di sebuah halte di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), layanan ojek online (ojol) akan dilarang mengangkut penumpang dan hanya dibolehkan untuk antar barang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Yang jelas, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan maksimal kerumunan yaitu 5 orang, jika melebihi jumlah tersebut maka tindakan langsung oleh aparat penegak hukum akan diberlakukan.

"(Ojek online) untuk deliver barang confirm boleh, kendaraan roda 4 bawa penumpang boleh," ujarnya.

Sementara PSBB berlangsung selama 14 hari, sesuai surat keputusan Kementerian Kesehatan. Lamanya masa PSBB bisa diperpanjang melihat situasi dan kondisi.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya