Gempa Susulan Terjadi Usai Lindu Magnitudo 5,8 Guncang Ternate

Wilayah Ternate, Maluku Utara diuncang gempa tektonik pada Kamis, 16 April 2020 pukul 04.03 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2020, 08:39 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 08:31 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Wilayah Ternate, Maluku Utara diuncang gempa tektonik pada Kamis, 16 April 2020 pukul 04.03 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan Magnitudo 5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1.13 Lintang Utara dan 126.69 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 km arah Barat Daya Ternate, Maluku Utara pada kedalaman 38 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triono menyebutkan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi diduga akibat adanya penyesaran pada Lempeng Laut Maluku.

"Berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu aktivitas sesar mendatar (strike slip fault)," ujar Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/4/2020).

Guncangan gempabumi ini dirasakan di Ternate, Pulau Mayu, dan Sofifi III-IV MMI (getaran dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, jika di luar dirasakan oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Galela dan Manado III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujar dia.

Sementara, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gempa Susulan

Hingga pukul 04.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa bumi susulan.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Rahmat juga mengatakan, agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya