Mensos Sebut Ada Tsunami Bansos, Apa Itu?

Menteri Sosial Juliari Batubara menyebut saat ini sedang terjadi tsunami bantuan sosial (bansos) di Tanah Air. Apa itu?

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2020, 20:56 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 20:56 WIB
FOTO: Melihat Proses Pengemasan Bantuan Sosial Pemerintah Pusat
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Juliari Batubara menyebut saat ini sedang terjadi tsunami bantuan sosial (bansos) di Tanah Air. Apa itu?

Dia menuturkan, saat ini, ada banyak bansos yang diterima masyarakat. Bantuan tersebut berasal dari pemerintah maupun lembaga-lembaga lain dengan tujuan meringankan beban masyarakat selama pandemi Corona.

"Jadi memang di bawah ini saya istilahkan terjadi semacam tsunami bansos. Ada yang dari Kemensos ada yang dari Kemendes, Pemprov, Pemkab. Belum lagi dari swasta. Kemudian Kemenko Perekonomian dengan kartu pra kerjanya banyak sekali kemudian bansos reguler belum lagi dari lembaga lain seperti Baznas ini turun semua dan hampir semua bersamaan," kata Mensos, dalam rapat bersama Komisi VIII, Rabu (6/5/2020).

Menurut dia, banyaknya bansos yang disalurkan ini memberikan beban kerja yang tinggi pada petugas yang mengawal dan melakukan pendataan di lapangan. Oleh karena itu, terkadang terjadi keruwetan dalam pendataan.

"Jadi kami bisa pahami bahwa terjadi sedikit keruwetan dalam pendataan di bawah," ungkap dia.

"Ini memang karena bansos bank saat ini hampir bersamaan turunnya sehingga aparat-aparat di bawah mungkin mengalami kesulitan dalam pendataan," lanjut Mensos.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Soal Protes Warga

Mensos pun memahami jika petugas di daerah mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Dia pun memahami jika ada pihak-pihak dari daerah yang kemudian melayangkan keluhan.

Meskipun, dia menyayangkan jika ada yang protes lalu memviralkannya.

"Saya bisa bayangkan lah aparat desa atau RT/RW, mereka lagi mendata tiba-tiba bantuannya sudah datang ada yang komplain dengan kami. Datanya belum dikirimkan sudah ditransfer oleh bank. Saya bilang kalau uangnya sudah datang tidak apa-apa. Atau kalau merasa keberatan dia kembalikan lagi saja begitu," sambung Mensos.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya