Sandiaga Dorong Industri Jamu Diseriusi di Era New Normal

Sandi melihat ada banyak peluang investasi yang bisa dikembangkan pada new normal, terutama industri yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Mei 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 22:56 WIB
Sandiaga Uno
Di engah kondisi tersebut, ternyata ada peluang usaha yang justru menghasilkan keuntungan.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meyakini Indonesia mampu bangkit dan memasuki new normal. Sandi melihat ada banyak peluang investasi yang bisa dikembangkan pada new normal, terutama industri yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan.

Mantan cawapres 2019 ini menilai usaha jamu memiliki prospek yang bagus saat ini. Sebab, produk ini berbasis lokal dengan bahan baku tersedia di dalam negeri. Selain itu, terbukti bisa meningkatkan imunitas tubuh.

"Jamu ini saya pikir penting untuk lebih diperhatikan dan diseriusi," kata Sandiaga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Menurut Sandiaga, investasi di bidang retail dan sumber daya alam saat ini sedang menurun akibat kebijakan pembatasan sosial guna memangkas penyebaran virus corona. Misalnya minyak dan gas yang terus mengalami penurunan permintaan.

Disisi lain, menurutnya besarnya prospek bisnis jamu tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat ketika memasuki era new normal. Sebab gaya hidup sehat akan menjadi prioritas masyarakat.

”Pola penanganan kesehatan pun berubah, dari rehabilitative-kuratif menjadi promotif-preventif. Sehingga bisnis yang terkait upaya pencegahan (dari penyakit) akan tumbuh, seperti masker, vitamin, termasuk jamu,” ujarnya.

Sandi mengaku kesal melihat Indonesia masih impor obat-obatan, termasuk vitamin. Padahal menurutnya jamu tidak kalah baik khasiatnya dengan produk impor.

"Kok kita nggak pernah belajar dari bisnis, kita kayak nggak mampu ciptakan kasih solusi. Masa vitamin aja impor. Kenapa nggak kembangkan industri jamu?" kata Sandi.

Dia menjelaskan jamu adalah antibiotik dan antioksidan alami yang terbaik. Bukan itu saja, bahan-bahan jamu pun tersebar luas dan mudah didapatkan di Indonesia, mulai dari temulawak sampai kunyit.

"Kita ada temulawak, jahe, kunyit, ini saya kemarin belajar bikin jamu. Nah jamu ini the best antibiotic dan antioksidan di alam Indonesia sendiri. Kenapa nggak kita riset bagus, dan kita buat sendiri," kata Sandiaga.

 

Ciptakan Lapangan Kerja

Sandi juga mendorong investor tidak hanya berpikir soal angka, keuntungan, dan pencapaian saja, melainkan juga kelangsungan dunia usaha dalam negeri harus diperhitungkan karena dunia usaha pun bisa membantu membangun negeri sendiri.

Menurutnya dengan investasi bisa menciptakan lapangan kerja. Lalu yang paling penting, investasi juga bisa mendorong masifnya produksi dalam negeri, terlebih Indonesia masih banyak bergantung pada bahan impor.

"Bisa ciptakan lapangan kerja juga. Lalu ingat, kita masih banyak produk bergantung ke pasar luar negeri. Kesempatan ada, maka kita harus investasi, kuatkan sisi produksi, pangan, dan industri sehingga kalau ada krisis kita bisa kuat dan sanggup menahan gejolak," jelas Sandi.

Sandi meyakini dengan adanya industri jamu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional. Jamu merupakan bagian dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa. Pengembangan industri jamu akan berdampak signifikan pada ekonomi lokal ketimbang suplemen atau vitamin pabrikan yang sebagian masih harus diimpor. Bahan jamu juga gampang dikembangkan, bisa dilakukan di mana-mana, seperti di pekarangan rumah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya