Anies Baswedan Soal Covid-19 di DKI: Wabahnya Melandai, Masalahnya Belum Usai

Anies menyebut, melandainya penyebaran virus corona di Jakarta karena ketaatan masyarakat menjalani protokol kesehatan selama PSBB.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 29 Mei 2020, 13:36 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 13:32 WIB
Anies Baswedan
Di Graha BNPB, Jakarta, Senin (25/5/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan perpanjangan PSBB DKI Jakarta hingga 4 Juni 2020 menjadi fase penentu masa transisi menuju New Normal. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyebaran virus corona Covid-19 di Ibu Kota sudah mulai terkendali. Meski demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menyebut permasalah terkait Covid-19 belum usai.

"Saat ini, Jakarta sudah menunjukkan tanda-tanda wabahnya melandai, tapi masalahnya belum selesai," ujar Anies dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).

Anies menyebut, melandainya penyebaran virus corona di Jakarta karena ketaatan masyarakat menjalani protokol kesehatan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia menyebut, kegiatan yang bisa mengumpulkan warga tak berjalan, begitu juga dengan roda ekonomi.

"Segala pembatasan, yang selama ini kita lakukan sama-sama, membawa dampak yang amat nyata di kota kita. Kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhent, kegiatan budaya terhenti. Dan tentu saja, kegiatan perekonomian juga terhenti. Pasar terganggu, perdagangan terganggu, perindustrian terganggu. Kegiatan perekonomian informal juga banyak yang terhenti," kata Anies.

Anies menyebut, saat virus corona masuk ke Tanah Air, awalnya memang hanya krisis kesehatan yang melanda DKI Jakarta. Namun lama kelamaan, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ekonomi di Jakarta pun ikut terganggu.

"Dan kini, di bulan Mei ini, kita mulai melihat secara nyata dampak ekonomi dari wabah Covid-19 ini. Semula ini adalah krisis kesehatan umum, kini sudah mulai terasa sebagai krisis ekonomi. Dan Jakarta adalah episentrum pertama dan di awal-awal, mayoritas kasus (positif) adalah di Jakarta," kata Anies Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendapatan Menurun

Sebelumnya Anies Baswedan menyebut selama pandemi virus corona Covid-19, pendapatan pajak daerah yang diterima Ibu Kota menurun menjadi Rp 22,5 triliun dari Rp 50,17 triliun.

"Di Pemprov DKI Jakarta, juga terkena dampak langsung. Pendapatan pajak turun dari Rp 50,17 triliun menjadi Rp 22,5 triliun, tinggal 45%," ujar Anies dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).Selain pendapatan pajak, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta juga menurun. Menurut Anies, APBD DKI menurun dari Rp 87,9 trilun menjadi Rp 47,2 triliun.

"Tinggal 53%. Belum pernah di dalam sejarah Pemprov DKI Jakarta, kita mengalami penurunan pendapatan sebesar ini, yaitu lebih dari Rp 40 triliun," kata Anies.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya