Pemerintah Buka Rekrutmen Relawan Besar-besaran untuk Capai Target Uji Spesimen Corona

Menurut dia, relawan yang akan dikerahkan nantinya yakni, mahasiswa S2 jurusan biologi molukuler, keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Jun 2020, 16:16 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2020, 16:16 WIB
Menko PMK Gelar Rapat Bahas Jaminan Kesehatan Nasional
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) saat memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (17/2/2020). Rapat tertutup tersebut membahas program jaminan kesehatan nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membuka rekrutmen relawan secara besar-besaran untuk mencapai target uji spesimen terkait virus corona (Covid-19). Pasalnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaikkan target uji spesimen corona menjadi 20 ribu per hari.

"Presiden setuju untuk rekrutmen sukarelawan besar-besaran untuk shift bergantian," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam video conference usai rapat terbatas, Kamis (4/6/2020).

Muhadjir mengakui bahwa saat ini jumlah relawan saat ini terbatas sehingga membuat pengujian spesimen tidak maksimal. Menurut dia, relawan yang akan dikerahkan nantinya yakni, mahasiswa S2 jurusan biologi molukuler, keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat.

"Tadi ada usulan supaya ada pelatihan intensif sebelum ditugaskan," kata dia.

Muhadjir menyebut berdasarkan hitung-hitungan Jokowi, uji spesimen seharusnya bisa dilakukan 30 ribu per hari. Dia memastikan akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan agar target uji spesimen 30 ribu per hari dapat tercapai.

"Beliau menyampaikan bahwa mestinya dengan peralatan sekarang jumlahnya 120 unit yang tersedia di seluruh Indonesia, mestinya bisa mencapai 30 ribu," jelas Muhadjir.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target 10 Ribu Terlampaui

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut target uji spesimen virus corona (Covid-19) 10 ribu per hari sudah terlampaui. Jokowi pun meminta agar target uji spesimen terkait corona 20 ribu per hari.

Jokowi juga meminta agar pelacakan terhadap masyarakat terpapar corona dilakukan lebih agresif untuk menekan penyebaran virus. Dia ingin proses pelacakan tersebut tak lagi dengan cara konvensional, melainkan menggunakan bantuan sistem teknologi komunikasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya