Istana: Buzzer yang Serang Bintang Emon Tak Ada Korelasi dengan Pemerintah

Donny pun mempersilakan pihak yang keberatan untuk melaporkan para buzzer tersebut ke aparat kepolisian.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jun 2020, 15:02 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 14:37 WIB
Bintang Emon
[Foto: Instagram Bintang Emon]

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menegaskan, pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer yang diduga menyerang komika Bintang Emon. Serangan itu bermula usai Bintang Emon membuat video sindiran tentang kasus Novel Baswedan.

"Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apa pun afiliasi buzzer itu, tidak ada korelasi dengan pemerintah," kata Donny kepada wartawan, Selasa (16/6/2020).

Sejumlah akun anonim di Twitter menuduh Bintang Emon terlibat narkoba. Donny mengatakan bahwa sejumlah akun tersebut bergerak sendiri-sendiri tanpa ada yang mengkoordinasikan.

"Pemerintah tidak di dalam posisi untuk mengatakan apa-apa karena buzzer itu inisiatif mereka sendiri. Tidak dikoordinasi oleh siapa-siapa," jelasnya.

Donny pun mempersilakan pihak yang keberatan untuk melaporkan para buzzer tersebut ke aparat kepolisian. Dia menjamin pemerintah tidak akan melindungi akun buzzer.

"Kalau mereka dalam aktivitasnya ternyata ada unsur pidana, ya silakan diproses," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Trendic Topic

Nama komika Bintang Emon kini bertengger di jajaran trending topic Indonesia. Namanya jadi perbincangan hangat setelah ada pihak yang menyebut bahwa ia terlibat narkoba.

Tuduhan itu mencuat setelah Bintang Emon mengkritik tuntutan hukum terdakwa penyiraman air keras penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Di media sosial tersebar foto yang memperlihatkan Bintang Emon sedang tertawa dengan alat isap di tangannya. Setelah ditelusuri, ternyata foto itu merupakan hasil editan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya