Polisi Sebut Motif John Kei Serang Nus Kei karena Pembagian Tanah di Ambon

Polisi menyebut pertikaian kelompok John Kei dengan Nus Kei akibat tidak merata pembagian hasil penjualan tanah di Ambon.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Jun 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 11:36 WIB
FOTO: John Kei dan Kelompoknya Dibekuk Polisi
John Kei digiring saat rilis kasus premanisme oleh kelompoknya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020). John Kei memerintahkan anak buahnya membunuh Nus Kei dan anggotanya berinisial ER karena kecewa atas tidak meratanya uang hasil penjualan tanah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Polisi menyebut pertikaian kelompok John Kei dengan Nus Kei akibat tidak merata pembagian hasil penjualan tanah di Ambon. Kepada Polisi, John Kei mengaku merasa dikhianati oleh Nus Kei.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, John Kei meminta tolong Nus Kei untuk mengurus penjualan tanah yang di Ambon. Sementara John Kei saat itu sedang menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan.

Seusai bebas, John Kei menanyakan uang penjualan tanah karena merasa belum menerima haknya.

"Memang ada permasalah tanah di Maluku sana yang menurut John Kei sudah dibayar tapi menurut Nus Kei belum," kata Yusri, Rabu (24/6/2020).

Yusri juga menemukan bukti percakapan WhatsApp antara John Kei dengan Nus Kei. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Minta Tak Libatkan Orang Lain

Dibeberkan Yusri, isi perkacapan diantaranya terkait permintaan Nus Kei agar permasalahan diselesaikan tanpa melibatkan orang lain.

"Saya sampaikan di sini ini sebenernya masalah pribadi berdua Nus Kei dan John Kei, kita dapat dari barang bukti yang ada di WhatsApp, sempat Nus Kei sampaikan di situ 'tolong John kita ketemu aja berdua jangan membawa kita punya anggota, ini urusan pribadi kita berdua'," kata dia.

Tapi, komunikasi via handphone tersebut berjalan buntu. "Tidak ditanggapi, bahkan tak pernah dibalas WhatsAppnya maka ini yang terjadi," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya