Jokowi Harap Tak Ada Gelombang Kedua Corona yang Berimbas ke Ekonomi Negara

Jokowi pun berharap kasus positif corona covid-19 bisa dikendalikan. Sehingga tidak menyebabkan gelombang kedua yang mempengaruhi seluruh sektor.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2020, 22:15 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 22:09 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan hingga saat ini sektor kesehatan belum terlalu membaik dilihat dari angka kasus Covid-19 yang masih meningkat. Namun dia mengklaim sudah memerintahkan gugus tugas agar menambah personel di beberapa daerah.

"Angka-angkanya kesehatan belum terlalu membaik tapi tidak jelek amat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (13/7).

Dia pun berharap kasus positif bisa dikendalikan. Sehingga tidak menyebabkan gelombang kedua yang mempengaruhi seluruh sektor.

"Kita harap tidak ada gelombang kedua yang bisa berpengaruh psikologis ke ekonomi negara kita," ungkap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inflasi Naik

Pasalnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan saat ini Indonesia alami kenaikan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur capai 39,1 pada bulan Juni 2020. Sebelumnya PMI hanya mencapai 2,7.

"Inflasi juga naik artinya ada daya beli yang sudah semakin merangkak, akan kita pacu terus agar triwulan ketiga bisa betul-betul bisa naik, Juli, Agustus, September," jelas Jokowi.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya