Jokowi Titip Jangan Sampai Ada Gelombang Kedua Corona Saat Kunker ke Jateng

Jokowi menitip pesan agar jangan sampai terjadi gelombang kedua pandemi corona saat memberikan pengarahan terkait penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2020, 13:37 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 12:32 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi
Presiden Jokowi saat mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).(Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menitip pesan agar jangan sampai terjadi gelombang kedua pandemi corona saat memberikan pengarahan terkait penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.

"Kita tahu ancaman Covid belum berakhir. Ancamannya masih tinggi, kondisinya juga masih berubah-ubah, masih sangat dinamis. Oleh sebab itu, kita harus menjaga jangan sampai muncul gelombang kedua, jangan sampai second wave," kata Jokowi di Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).

Jokowi menambahkan, masalah Corona bukan hanya urusan krisis kesehatan. Tapi juga krisis ekonomi. Sebab, dia melihat, demand dan suplai dalam ekonomi terganggu.

"Pada kuartal pertama, kita masih tumbuh keadaan normal kita di atas 5 (persen), tapi kuartal pertama kita tumbuh 2,97 (persen), tapi di kuartal kedua, kita sangat khawatir sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita," ucap Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta agar harus hati-hati dalam mengelola manajemen krisis kesehatan dan ekonomi. Dia ingin "gas dan rem" betul-betul diatur supaya keduanya berjalan beriringan.

"Jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem, sehingga ekonominya bagus, tapi Covidnya naik, bukan itu yang kita inginkan. Covidnya terkendali, tapi ekonominya juga tidak ganggu kesejahteraan masyarakat," tutur Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Mudah

Jokowi melanjutkan, untuk mengelola keduanya tidak mudah. Terbukti, global pun mengalami resesi karena Corona.

"Dunia diperkirakan di tahun 2020 akan terkontraksi -6, sampai -7,6 artinya apa? Global dunia sudah masuk yang namanya resesi," kata Jokowi.

Bahkan, lanjut dia, tahun ini Singapura diprediksi -6,8 persen, Malaysia -8 persen, Amerika -9,7 persen, Inggris -15,4 persen, Jerman -11,2 persen, Perancis -17,2 persen dan Jepang -8,3 persen.

"Oleh sebab itu, kalau kita bisa mengatur, mengelola gas dan rem antara Covid, kesehatan dan ekonomi ini lah yang kita harapkan dan ini menjadi tanggung jawab kita semua bukan hanya Gubernur, bupati dan wali kota, tapi jajaran forkopimda, TNI-Polri, Gugus Tugas agar betul-betul menjaga agar itu bisa berjalan dengan baik," ujar Jokowi. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya