Positif Covid-19? Jangan Takut Isolasi

Pemerintah terus meningkatkan fasilitas dan layanan yang ada di RSD Wisma Atlet untuk mendukung kesembuhan pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi dan karantina.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 24 Sep 2020, 22:23 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 11:13 WIB
Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai beroperasi untuk tampung OTG Covid-19 pekan depan
Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai beroperasi untuk tampung OTG Covid-19. (dok Satgas Covid-19)

Liputan6.com, Jakarta Isolasi dan karantina seakan menjadi hal yang menakutkan di tengah pandemi Covid-19. Seseorang merasa jadi terpenjara, tidak boleh keluar ruangan, tidak boleh bertemu siapapun dan lain sebagainya. Terlebih jika harus dijemput petugas kesehatan untuk dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Padahal prakteknya tidak semenakutkan yang dibayangkan.

Jika hasil tes Anda reaktif terhadap Covid-19, tidak memiliki penyakit bawaan dan masih dalam kondisi stabil, maka melakukan isolasi dan karantina di RSD Wisma Atlet merupakan salah satu jalan terbaik untuk melindungi keluarga dan orang-orang terdekat Anda.

RSD Wisma Atlet memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kesembuhan para pasien Covid-19 dari tingkat ringan hingga sedang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang dirujuk, pemerintah terus meningkatkan fasilitas dan layanan yang ada di RSD Wisma Atlet. Terbaru adalah membuka fasilitas di flat isolasi mandiri Tower 4 Wisma Atlet.

Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19, Tugas Ratmono mengatakan flat di Tower 4 sama seperti Tower 5 Wisma Atlet, yang juga sebagai tempat isolasi mandiri dan setiap harinya menangani para pasien dari sisi kesehatan baik tubuh maupun pikiran. Terdapat tim psikososial dari psikolog. Pasien yang menjalani isolasi mandiri bisa berkonsultasi dengan psikolog maupun dokter.

"Kami di Wisma Atlet ada yang namanya weekend psychology consultant. Jadi, semacam layanan daring dengan virtual gitu. Mereka (pasien) langsung diberikan akses kepada host di Tower 2, bagian manajemen," kata Tugas Ratmono saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (21/9/2020).

Tugas menjelaskan pasien diberi akses melalui ponsel dan perangkat elektronik supaya langsung konsultasi dengan psikolog juga dokter-dokter.

"Dalam hal ini, dokter penanggungjawab spesialis paru, penyakit dalam, dan lainnya," tambahnya.

Peran Vitamin C Dalam Terapi Pasien Covid-19

Peran Vitamin C Dalam Terapi Pasien Covid-19
Foto: (Dok. Pribadi Christman Datubara) Vitamin C yang di berikan di Wisma Atlet.

Dikutip dari farmasetika, Vitamin C pada dosis yang lebih tinggi daripada biasanya digunakan untuk pasien rawat jalan, telah terbukti menurunkan mortalitas pada sepsis dan memiliki hasil klinis positif pada pasien yang menderita infeksi virus. Sifat antioksidan tambahan membuatnya sangat bermanfaat untuk membersihkan spesies oksigen reaktif berbahaya (ROS) yang digunakan oleh sel-sel kekebalan untuk menonaktifkan virus, tetapi juga menyebabkan peradangan dan membahayakan sel-sel manusia.

Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C membantu mencegah flu biasa, yang disebabkan oleh coronavirus lain, pada pasien yang tubuhnya mengalami stres fisik. Vitamin C juga mengurangi durasi dan keparahan gejala pilek dalam uji suplementasi. Selain itu, vitamin C telah menunjukkan beberapa manfaat pada pasien sepsis dan, meskipun masih dalam penyelidikan, memiliki kemungkinan terbukti bermanfaat pada pasien COVID-19 yang parah.

Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) jika Vitamin C termasuk dalam  protokol tatalaksana penanganan Covid-19, karena besarnya khasiat yang dimiliki. Pada pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, pasien diberi Vitamin C oral dengan dosis 100-200 mg untuk dikonsumsi 3 kali sehari selama 14 hari. Untuk pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang dan berat direkomendasikan pemberian vitamin C dengan dosis 200-400 mg/8 jam secara intravena.

 Selain itu, para pasien di Wisma Altlet juga diberikan multivitamin, termasuk vitamin C. Sejak wabah COVID-19 muncul di Indonesia, vitamin C memang sering sekali digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta memulihkan sakit.

"Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan membantu fungsi berbagai enzim dalam tubuh. Beberapa penelitian membuktikan konsumsi vitamin C secara rutin terbukti meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan saat sakit," ujar dr Devia melalui Wawancara saat IG Live di Channel JOSS C1000 22 Juni 2020 lalu.

Adapun dosis konsumsi harian vitamin C berkisar antara 250 mg – 1.000 mg. Oleh karena itu, untuk mempercepat pemulihan, pasien COVID-19 bisa mengonsumsi vitamin C dosis tinggi 1.000 mg.

Joss C1000 merupakan suplemen minuman dengan kandungan Vitamin C 1000 mg yang juga direkomendasikan Klikdokter untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengonsumsi Joss C1000, tubuh akan menjadi sehat dan kuat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya