Percepat Digitalisasi Pendidikan, Direktur EBIS Telkom Tinjau Langsung Pemanfaatan Pijar Sekolah di SMAN 8 Garut

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara (kiri) menyerahkan cindera mata kepada Kepala SMAN 8 Garut Jujun, S.Pd, M.Pd, dalam acara seremoni pemanfaatan Pijar Sekolah di SMAN 8 Garut, Jawa Barat, Kamis (17/9).

oleh Reza pada 26 Sep 2020, 15:16 WIB
Diperbarui 26 Sep 2020, 15:14 WIB
Telkom
Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara (kiri) menyerahkan cindera mata kepada Kepala SMAN 8 Garut Jujun, S.Pd, M.Pd, dalam acara seremoni pemanfaatan Pijar Sekolah di SMAN 8 Garut, Jawa Barat, Kamis (17/9).

Liputan6.com, Jakarta Adanya pandemi Covid-19, dunia pendidikan pun terkena dampak. Tak pelak dunia pendidikan di Garut juga terdampak. Salah satunya adalah SMAN 8 Garut, yang sejak bulan Juli 2020, telah mencoba mengimplementasikan aplikasi Pijar Sekolah dalam proses belajar jarak jauh.

Kepala Sekolah SMAN 8 Garut, Jujun, S.Pd., M.Pd. menuturkan dalam sambutannya, bahwa pandemi merubah banyak hal di sekolahnya. Banyak tantangan yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa didik dalam proses belajar mengajar. "Beruntung kami bisa memanfaatkan aplikasi Pijar Sekolah dari Telkom sejak Juli, sehingga proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan lancar."

Pijar Sekolah merupakan layanan aplikasi pembelajaran jarak jauh milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berbasis cloud yang saat ini menjadi solusi yang tepat untuk diterapkan di operasional sekolah pada masa pandemi ini. Di mana dengan kondisi saat ini yang mengharuskan semua serba dilakukan di rumah dan secara digital. Pijar Sekolah menjadi bakti Telkom bagi dunia pendidikan di Indonesia dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar di era adaptasi kebiasaan baru.

SMAN 8 Garut sendiri, sudah melakukan rangkaian kegiatan untuk meyakinkan dan mempersiapkan stakeholder sekolah termasuk para guru senior yang masih awam dengan teknologi maupun orang tua siswa. "Penggunaannya sangat mudah termasuk buat guru-guru yang senior dan orang tua siswa yang ingin mengetahui aktivitas belajar putra-putrinya," ujar Aneu Susanti, Ketua Komite Sekolah.

SMAN 8 Garut memiliki visi untuk menjadi sekolah yang menerapkan pembelajaran sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital di tahun 2020. Setelah melakukan trial, sekolah merasa produk Pijar ini sangat sesuai dengan kebutuhan mereka dan merupakan jawaban untuk keinginan manajemen sekolah. Salah satu poin yang sangat terbantu dalam hal monitoring dan managing kegiatan belajar mengajar yang memang harus dilakukan secara online. Sekolah dapat memastikan bahwa memang para guru dan siswa secara tertib tetap menghadiri kelas walaupun di dilakukan di rumah. 

"Saat ini sekolah secara rutin melakukan 3 sesi kelas daring setiap harinya, dan dapat mencapai 4 sesi dengan kelas tambahan di luar jam operasional sekolah. Setiap sesinya diakukan secara serentak sebanyak 26 kelas daring di seluruh jenjang, dan untuk dilakukan dari rumah maupun lokasi sekolah untuk guru maupun siswa yang ingin mengakses kelas daring menggunakan device ataupun jaringan di sekolah," tambah Jujun dalam acara seremonial pemanfaatan Pijar Sekolah di SMAN 8 Garut (17/9).

Metode ini dirasa cukup efektif dalam “menggantikan” pembelajaran tatap muka. Sampai saat ini kendala teknis terkait penggunaan Pijar boleh dikatakan tidak ada. Fitur dan user interface yang ada pada Pijar Sekolah ini diciptakan dengan mengedepankan kemudahan penggunanya, sehingga dengan pendekatan learning by doing cukup efektif dalam mengoperasikan aplikasi ini, Adapun dari Telkom tetap mendukung pendampingan jarak jauh secara efektif. 

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara yang hadir di SMAN 8 Garut yang didampingi Executive Vice President Divisi Business Service Telkom, Syaifudin dan Executive Vice President Telkom Regional III Area Jawa Barat, Mohamad Khamdan, menyampaikan rasa syukur dan bangga bahwa aplikasi Pijar Sekolah dari Telkom dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh pihak sekolah.

"Ini merupakan bagian dari penguatan transformasi pendidikan di Indonesia. Kita harus saling mendukung termasuk feedback dari sekolah guna percepatan dan penguatan proses belajar mengajar khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," ujar Edi.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya