Muhammad Gunung Soetopo dan Mohammad Nadjikh Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari IPB

Ir Muhammad Gunung Soetopo merupakan alumnus Sarjana Ilmu Tanah IPB angkatan 1982 yang dikenal sangat konsisten dalam bidang pertanian di Indonesia.

oleh Yopi Makdori diperbarui 24 Okt 2020, 18:40 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2020, 18:40 WIB
Mahasiswa IPB Terserang Hepatitis A, Ini Sebabnya!
Pihak kampus IPB menyatakan bahwa kantin kotor bukan jadi penyebab banyaknya mahasiswa IPB terkena hepatitis A. Lalu apa sebabnya?

Liputan6.com, Jakarta Gelar Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa diberikan Institut Pertanian Bogor (IPB) University kepada Ir Muhammad Gunung Soetopo dan Almarhum Ir Mohammad Nadjikh dalam Sidang Terbuka IPB, Sabtu, (24/10/2020).

Pengukuhan gelar kehormatan keduanya dibacakan oleh Sekretaris Senat Akademik IPB University, Muhamad Syukur dalam sebuah Keputusan Senat Akademik IPB Nomor 17 dan 18/IT3.SA/KP/2020 tentang Persetujuan Pemberian Gelar Kehormatan (Doktor Honoris Causa) kepada Ir Muhammad Gunung Soetopo dan Almarhum Ir Mohammad Nadjikh.

"Keputusan Sidang Pleno Senat Akademik Institut Pertanian Bogor Tanggal 27 Agustus 2020 memutuskan, menetapkan pertama, menyetujui pemberian gelar doktor kehormatan (Doktor Honoris Causa) kepada Ir Muhammad Gunung Soetopo dalam bidang Ilmu Tanah dan dan Ir Mohammad Nadjikh dalam bidang Teknologi Industri Pertanian," ucap Muhamad Syukur.

Ir Muhammad Gunung Soetopo merupakan alumnus Sarjana Ilmu Tanah IPB angkatan 1982 yang dikenal sangat konsisten dalam bidang pertanian di Indonesia.

Bagi Ketua Promotor Prof Budi Mulyanto, sosok Ir Muhammad Gunung Soetopo dianggap telah membangun pertanian di Indonesia. Capaiannya bisa dilihat saat dia berhasil mendayagunakan tanah marginal seperti lahan cadas, karst, lahan gambut dan lahan marginal lainnya menjadi lahan yang dapat ditanami beraneka ragam tanaman.

"Transfer berbagai dan inovasi berbagai krenova (kreasi dan inovasi) kepada orang lain masyarakat yang lebih luas kepada seluruh masyarakat di Indonesia telah berhasil mendayagunakan tanah marginal berupa lahan cadas, lahan karst, lahan gambut, lahan kering, lahan bekas tambang serta lahan-lahan marginal lainnya. Hasil dari transfer krenova tersebut ke masyarakat di antaranya kebun hortikultura buah yang menjadi pusat produksi buah, tempat pendidikan dan latihan serta tempat wisata," beber Budi.  

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kembangkan Agro Industri

Sementara itu, gelar Doktor Kehormatan bagi Ir Mohammad Nadjikh, lantaran telah sukses mendirikan dan mengembangkan perusahaan agro industri berskala global, yakni KLM Food dan Kelola Group yang memiliki nilai aset Rp 3 triliun.

Melalui perusahaannya, almarhum yang telah wafat pada 17 April 2020 lalu itu juga telah memiliki 200 ribu nelayan binaan dan 3.500 petani binaan.

"Usulan pemberian doktor kehormatan kepada Ir Mohammad Nadjikh ini didasarkan atas kontribusi yang luar biasa yang telah diberikan sepanjang karier beliau selama lebih dari 25 tahun dibidang produksi dan pengolahan hasil perikanan laut. Sehingga dapat mengantarkan Kelola Group yang menaungi 32 perusahaan dengan 14 ribu karyawan mampu memenuhi pasar ke 30 negara," kata Anas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya