Ma'ruf Amin: Jaga Tatanan Dunia, Semua Pihak Perlu Satukan Keharmonisan Beragama

Ma'ruf Amin, menyinggung soal prinsip kebebasan yang dianut di Indonesia. Menurutnya, semua dibatasi oleh nilai agama, norma, serta undang-undang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Nov 2020, 13:34 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 13:34 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Tutup Rakornas Indonesia Maju
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut untuk mensinergikan program-program pemerintah pusat dengan daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menyinggung soal prinsip kebebasan yang dianut di Indonesia. Menurutnya, semua dibatasi oleh nilai agama, norma, serta undang-undang.

"Di konstitusi kita itu kan kebebasan itu dibatasi oleh nilai-nilai agama, oleh norma-norma, oleh undang-undang. Jadi nggak boleh sama sekali tanpa batas itu," kata dia, dalam siaran persnya, Senin (9/11/2020).

Ma'ruf Amin lantas menyinggung soal kebebasan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memantik amarah umat Islam di seluruh dunia. Menurutnya, dari kasus ini perlu menyatukan keharmonisan beragama agar tak membuat orang lain merasa tersulut emosinya.

"Sebab, dalam menjaga tatanan dunia, semua pihak perlu menyatukan keharmonisan beragama, seperti di Indonesia walau kebebasan berekspresi tetap dilakukan," ungkap dia.

Ma'ruf Amin meyakini, harmonisasi, toleransi, dan hubungan yang baik antar umat beragama di Indonesia saat ini menjadikan pemerintah bersama dengan tokoh-tokoh agama dan rakyat berhasil membangun moderasi.

Dia berharap, hal itu bisa dilihat dunia bagaimana moderasi dibangun secara global.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prancis Bisa Temukan Formulanya

Ma'ruf Amin berharap, Prancis bisa menemukan formula yang tepat dalam mengelola kehidupan beragama.

"Kita berharaplah Prancis bisa menemukan apa formula yang tepat dalam mengelola kehidupan beragama di sana. Mudah-mudahan bisa ditemukan titik-titik keseimbangan antara nilai-nilai lama yang ada di Prancis, yang dianut selama ini dan juga ada dinamika baru, terutama populasi muslim di Prancis," dia menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya