Soal Rekonsiliasi, Moeldoko: Pemerintah Tidak Bermasalah dengan Rizieq Shihab

Moeldoko meminta masyarakat memahami bahwa antara pemerintah dan Rizieq Shihab tidak ada yang harus direkonsiliasi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Nov 2020, 18:24 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 18:15 WIB
FOTO: Tiba di Petamburan, Rizieq Shihab Disambut Massa Pendukung
Rizieq Shihab menyapa massa pendukungnya saat tiba di kediamannya di Jalan Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Rizieq Shihab tiba di kediamannya usai pulang dari Arab Saudi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mempertanyakan tawaran rekonsiliasi antara pemerintah dan Rizieq Shihab. Menurutnya, tidak ada hal yang perlu direkonsiliasi antara kedua belah pihak.

"Menurut saya, apa yang direkonsiliasi dengan Pak Habib Rizieq? Kita tidak ada masalah," ujar Moeldoko di kantornya, Kamis (12/11/2020).

Moeldoko mengatakan, dari awal pemerintah tidak pernah mempersulit kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Hal itu terbukti dengan kepulangan Rizieq tanpa masalah.

"Katakan Pak Habib Rizieq mau pulang, ya pulang saja. Pergi, pergi sendiri, pulang silakan. Buktinya pulang tidak ada masalah kok," ucap Moeldoko.

"Apakah kita mencegat? nggak, aparat keamanan justru kita wanti untuk kawal dengan baik," tegas Moeldoko.

Moeldoko meluruskan, kepada siapa pun, khususnya masyarakat untuk dipahami bahwa antara pemerintah dan Rizieq, tidak ada yang harus direkonsiliasi. Menurut dia, saat ini yang diperlukan adalah memiliki hak dan tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan aturan yang harus ditegakkan.

"Jadi hak sebagai warga apa, tanggung jawab sebagai warga apa, negara juga punya tanggung jawab untuk menjalankan semuanya itu agar aturan itu bisa ditegakkan, berjalan dengan baik. karena negara melindungi semuanya," kata Moeldoko.

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan, siap melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah dan membuka dialog.

"Kita sudah tawarkan, kalau pemerintah mau duduk dengan habaib, para ulama kami siap 24 jam. Kapan? di mana? silakan, tentukan tempatnya, tentukan waktunya kami datang," kata Rizieq Shihab dalam sebuah video yang disiarkan di kanal Youtube Front TV pada Rabu 11 November 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Syarat dari Rizieq Shihab

Rizieq Shihab tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020)
Rizieq Shihab tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020). (Istimewa)

Meski demikian, Rizieq Shihab mengajukan syarat. Salah satunya untuk menghentikan melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

"Kita siap kapan saja, tapi setop dulu kriminalisasi ulamanya, setop dulu kriminalisasi aktivisnya," ungkap dia.

Rizieq Shihab juga meminta pemerintah membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang telah ditahan.

"Tapi bebaskan dulu para ulama kita, bebaskan dulu para habaib kita, bebaskan dulu para tokoh kita, masih banyak ulama-ulama kita yang saat ini masih menderita di penjara. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh, Habib Bahar bin Smith, bebaskan Doktor Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat," kata dia.

"Bebaskan buruh, mahasiswa, pendemo, pelajar yang masih memenuhi ruang tahanan. Tunjukkan niat baik," lanjut Rizieq Shihab.

Jika pemerintah sudah menunjukkan iktikad baik, maka kata Rizieq Shihab pihaknya akan menyambut secara positif.

"Ke depannya ayo sama-sama kita berdialog Insyaallah," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya