Doni Monardo Minta Semua Kepala Daerah Larang Kegiatan yang Timbulkan Kerumunan

Doni mengaku telah menghubungi sejumlah kepala daerah agar tak membiarkan acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 19 Nov 2020, 14:07 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 14:07 WIB
Doni Monardo
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat menghindari segala aktivitas yang menimbulkan kerumunan saat konferensi pers dari RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (15/11/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan seluruh Gubernur, Pangdam dan Kapolda untuk melarang semua bentuk kegiatan pengumpulan massa. Menurutnya, kerumunan massa menyulitkan masyarakat untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.

"Siapapun yang punya niat berkunjung ke daerah, membuat acara, dan berpotensi menimbulkan kerumunan serta melanggar protokol kesehatan, wajib dilarang. Demi menyelamatkan rakyat kita agar terhindar dari penularan Covid 19," kata Doni dalam siaran persnya, Kamis (19/11/2020).

Doni mengaku telah menghubungi sejumlah kepala daerah agar tak membiarkan acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Berkaca dari kerumunan di Jakarta beberapa hari lalu, Doni menekankan kepala daerah wajib mencegah terjadinya kerumunan di masa pandemi Covid-19.

"Semua kegiatan wajib taat dan patuh kepada protokol kesehatan. Protokol kesehatan adalah harga mati," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kasus Rizieq Shihab Tak Terulang

FOTO: Anies Baswedan Penuhi Undangan Klarifikasi Polda Metro Jaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memenuhi undangan klarifikasi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Anies memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk dimintai klarifikasi terkait kerumunan massa di rumah Rizieq Shihab pada masa PSBB transisi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Adapun kerumunan massa di DKI Jakarta terjadi pada acara peringatan Maulid Nabi dan pernikaha putri keempat Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Doni menyebut apabila kerumunan yang terlambat dicegah berpotensi terjadi gesekan.

"Makanya saya minta kepada semua pemimpin di daerah untuk melakukan pencegahan, mengingatkan agar apa yang terjadi di Jakarta minggu lalu tidak terulang di tempat lain," ujar Doni.

Dia pun meminta agar tokoh ulama, tokoh masyarakat dan semua pihak dapat menunda segala aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan. Doni berharap para tokoh dan ulama dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"Bagi yang berniat akan menggelar acara, maka saya ingatkan, tugas kita melakukan pencegahan. Para tokoh, ulama harus menjadi teladan, memberi contoh mencegah agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan," tutur Doni.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya