200 Warga Lereng Gunung Merapi Mengungsi ke Desa Mertoyudan

Sebanyak 200 jiwa warga Lereng Gunung Merapi di Dusun Babadan 2, Desa Paten, Dukun, Kabupaten Magelang kembali mengungsi ke tempat evakuasi akhir di Desa Mertoyudan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 08 Jan 2021, 03:13 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 03:13 WIB
Gunung Merapi Erupsi
Abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. (Foto: Humas BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 200 jiwa warga Lereng Gunung Merapi di Dusun Babadan 2, Desa Paten, Dukun, Kabupaten Magelang kembali mengungsi ke tempat evakuasi akhir di Desa Mertoyudan.

Sejumlah pengungsi kelompok rentan seperti lansia, balita, ibu menyusui, dan disabilitas datang di pengungsian di aula Desa Mertoyuidan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Kamis, 7 Januari 2021 sore, dengan mengendarai puluhan mobil dan kendaraan roda dua.

Kepala Desa Paten Sutarno mengatakan warga Babadan 2 memang sempat pulang dari pengungsian pada Jumat, 1 Januari 2021 pagi, kemudian dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta warga kembali lagi ke pengungsian karena ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan.

"Waktu berada di rumah masyarakat, kami juga merasakan tidak nyaman karena terdengar suara gemuruh dari Merapi," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia menyampaikan dari sekitar 350 warga Dusun Babadan 2, yang mengungsi sekitar 200 jiwa.

Ia mengatakan kalau sewaktu-waktu ada peningkatan status Merapi dari Siaga ke Awas maka Dusun Babadan 2, maupun Babadan 1 siap dikosongkan.

"Kalau dari pihak BPPTKG menginstruksikan kenaikan status dari Siaga ke Awas nanti dusun kami Babadan 1 dan Babadan 2 harus dikosongkan," katanya.

Ia menuturkan dengan Gunung Merapi berstatus Siaga ini warga yang masih tinggal di dusun setiap hari beraktivitas biasa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Warga di 11 Dusun Mengungsi

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Magelang Gunawan mengatakan di masa Siaga Merapi ini memang ada 11 dusun dari 4 desa di Kabupaten Magelang yang mengungsi, terutama kelompok rentan. Mereka berada di 9 titik pengungsian.

"Di akhir Desember lalu para pengungsi sempat kembali ke kampung halaman karena mungkin kejenuhan dan ingin melihat rumah sehingga kita tidak bisa menghalangi," katanya.

Ia mengatakan ternyata berdasarkan kajian BPPTKG terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi maka warga diminta kembali ke pengungsian lagi dan warga Babadan 2 ini merupakan kelompok terakhir yang kembali ke pengungsian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya