BMKG Sebut Kemungkinan Terjadi Gempa Susulan yang Kuat di Majene

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MBKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di sekitar Majene, Sulawesi Barat untuk tetap mewaspadai ancaman terjadi gempa susulan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 15 Jan 2021, 11:46 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 11:46 WIB
FOTO: Suasana Kota Mamuju Usai Diguncang Gempa Majene
Seorang pria berduka atas jenazah korban gempa di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, Jumat (15/1/2021). BMKG menyebut pusat gempa berada di darat, 6 kilometer timur laut Majene pada kedalaman 10 kilometer. (Firdaus/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di sekitar Majene, Sulawesi Barat untuk tetap mewaspadai ancaman terjadi gempa susulan. Dwikorita menyebut, kemungkinan akan terjadi gempa susulan yang sama kuat seperti gempa yang terjadi pada pukul 01.28 WIB.

"Ada kemungkinan gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi. Kami mengimbau kepada masyarakat sekitar agar menghindari, saat ini masih siaga, berjaga, jangan berada pada bangunan gedung-gedung tinggi, hindari bangunan tersebut, dikhawatirkan gempa susulan," ujar Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Jumat (15/1/2021).

Diketahui, gempa yang terjadi sekitar pukul 01.28 WIB berkekuatan magnitudo 6,2. Dwikorita meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti arahan pihak terkait.

"Karena gempanya ini cukup kuat dikhawatirkan, jangan berada di rumah dan masih memungkinkan cukup kuat seperti dini hari tadi. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan," kata dia.

Dwikorita mengatakan, pihak BMKG tengah dalam perjalanan menuju lokasi terjadinya gempa. Dia berharap pihaknya bisa membantu para korban.

"Karena situasi masih memungkinkan gempa susulan, kami menerjunkan tim di lapangan, bergerak ke arah sana, dan akan memasang peralatan tambahan untuk memonitor di lokasi dan menenangkan masyarakat. Dan kalau banyak pertanyaan kami siap membantu baik secara langsung atau secara tidak langsung, secara digital," kata Dwikorita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Potensi Tsunami

Dwikorita juga menyebut potensi terjadinya tsunami jika terjadi gempa susulan yang cukup kuat. Apalagi, jika pusat gempa susulan tersebut berada di pantai.

"Kalau pusat gempa ada di pantai, memungkinkan terjadinya longsor bawah laut, dapat pula berpotensi tsunami jika ada gempa susulan yang membuat longsor bawah laut," ujar Dwikorita.

Maka dari itu, Dwikorita mengimbau kepada seluruh masyarakat sekitar untuk menjauhi bibir pantai jika terjadi gempa susulan. Dwikorita meminta kepada masyarakat yang berada di pinggir pantau untuk tidak menunggu adanya peringatan dini tsunami jika terjadi gempa susulan.

"Jadi, tidak hanya menjauhi bangunan yang rentan, tapi apabila kebetulan masyarakat yang ada di pantai, dan merasakan guncangan gempa lagi, segera jauhi pantai, jangan menunggu peringatan dini tsunami," kata dia.

Maka dari itu, dia meminta kepada pihak pemerintah setempat untuk segera menyiapkan jalur dan tempat evakuasi darurat.

"Akan lebih baik jika disiapkan jalur dan tempat evakuasi sementara. Demikian yang saya sampaikan, meski kita harus tetap tenang dan waspada," kata Dwikorita.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya