Mari Bantu Korban Gempa di Sulawesi Barat

Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Sulawesi Barat pada Jumat dini hari 15 Januari 2021. Korban meninggal akibat gempa mencapai 42 orang.

oleh Mevi Linawati diperbarui 18 Jan 2021, 14:15 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2021, 13:59 WIB
Tangis Histeris Keluarga Korban Gempa Magnitudo 6,, di Mamuju
Keluarga korban menangis histeris saat jenazah diambil dari reruntuhan bangunan di daerah yang terkena gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat. (AP Photo/Yusuf Wahil)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 mengguncang Sulawesi Barat pada Jumat dini hari 15 Januari 2021. Banyak bangunan rusak, korban jiwa pun tidak terhindarkan.

Pusat gempa di darat 6 km Timur Laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa besar tersebut didahului lindu bermagnitudo 5,9 pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 42 orang meninggal hingga Sabtu 16 Januari 2021 pukul 02.00 WIB. Rinciannya, 34 orang di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.

Sebanyak 189 orang di Kabupaten Mamuju luka berat, sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang luka ringan dan penanganan rawat jalan.

"Kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

Tim penyelamat mencari korban di sebuah bangunan yang runtuh di kota Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Jalan dan jembatan yang rusak, pemadaman listrik, dan kurangnya alat berat menghambat evakuasi setelah gempa bermagnitudo 6,2 SR yang melanda Majene- Mamuju. (Hariandi Hafid/AFP)

Dia mengatakan, pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak gempa dievakuasi sementara ke RS Lapangan. 

Pusat Pengendali Operasi BNPB pada Jumat 15 Januari 2021 melaporkan, di Kabupaten Mamuju, Rumah Sakit Mitra Manakarra dan RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat. Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju juga rusak.

Sementara itu, di Kabupaten Majene, 300 unit rumah rusak akibat gempa. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Waspadai Gempa Susulan dan Potensi Tsunami

Evakuasi Korban Gempa Mamuju Tetap Dilanjutkan
Warga memeriksa reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Jalan dan jembatan yang rusak, pemadaman listrik, dan kurangnya alat berat menghambat evakuasi setelah gempa bermagnitudo 6,2 SR yang melanda Majene- Mamuju. (AP Photo/Yusuf Wahil)

Di tengah penderitaan akibat gempa besar magnitudo 6,2, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. 

Bahkan, ada potensi terjadinya tsunami jika terjadi gempa susulan dengan pusatnya berada di pantai.

"Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan," kata Raditya.

Dia mengatakan, mengingat, potensi gempa susulan dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam.

"Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan," kata dia.

BMKG pun melaporkan, terjadi 32 aktivitas gempa susulan di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1/2021), pukul 07.03 WIB.

 


Mari Bantu Korban Gempa

Tangis Histeris Keluarga Korban Gempa Magnitudo 6,2 di Mamuju
Seorang pria berpelukan sambil menangis setelah gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, Jumat (15/1/2021). Gempa ini menyebabkan kerusakan parah pada Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulbar, serta RSUD Mamuju. (AP Photo/Azhari Surahman)

Guna meringankan beban korban gempa, Liputan6.com bekerja sama dengan Kitabisa.com melakukan penggalangan dana. Dengan harapan, dapat menjaga semangat dan mengurangi penderitaan mereka.

Donasi bisa dilakukan langsung melalui tautan link di bawah ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya