Sahroni DPR: Jika Dibutuhkan, Polri Bisa Tambah Personel Bantu Penanganan Bencana

Ahmad Sahroni mengapresiasi Polri yang juga cepat bergerak dalam membantu menangani bencana di sejumlah wilayah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Jan 2021, 01:01 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 01:01 WIB
Anjing Pelacak Diterjunkan Cari Korban Gempa Mamuju  di Rumah Sakit Mitra Manakarra
Polisi dengan bantuan anjing pelacak bersiap mencari korban gempa bumi di bangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh di Mamuju, Minggu (17/1/2021). Polri mengerahkan enam ekor K-9 untuk membantu menangani dampak gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi Polri yang juga cepat bergerak dalam membantu menangani bencana di sejumlah wilayah.

"Kita patut apresiasi Polri mereka begitu cepat tanggap dalam membantu masyarakat menghadapi bencana," kata Sahroni dalam keterangannya, Minggu (17/1/2021).

Menurut politisi NasDem ini, Polri bisa menambah personel jika di wilayah tertentu masih kekurangan untuk bantu penanganan bencana. Hal ini membuat semakin fokus membantu warga.

"Kita tahu bahwa bencananya terjadi barengan, jadi tenaga yang dibutuhkan juga lebih banyak, makanya saya minta Polri untuk bener-bener fokus aja di penanggulangan bencana ini. Tambah personel, makin cepat bergerak," ungkap Sahroni.

Selain itu, Polri juga diminta memberikan keamanan bagi warga masyarakat terdampak bencana. "Pastikan keamanan juga terjamin buat para korban bencana," kata Sahroni.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Polisi Antisipasi Penjarahan

Basarnas masih mencari dan mengevakuasi korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulbar. (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)
Basarnas masih mencari dan mengevakuasi korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulbar. (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Kapolda Sulawesi Barat Irjen Eko Budi Sampurno meluruskan kabar penjarahan bantuan logistik untuk korban terdampak gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.

Menurut hasil evaluasi di lapangan, insiden tersebut bukanlah penjarahan, melainkan sekelompok masyarakat yang minta bantuan di jalan.

"Saya sudah tangani hal itu," kata Eko saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (17/1/2021).

Namun, guna mengantisipasi terjadinya penjarahan, Eko memerintahkan jajaran di polres perbatasan seperti Polres Polman, Polres Majene, Polres Pasang Kayu dan Mamuju Tengah untuk mengawal setiap bantuan kemanusiaan yang datang menuju lokasi bencana.

"Setiap kendaraan bantuan yang akan ke Majene dan Mamuju akan dihentikan di wilayah Polman dan bila sudah cukup banyak akan dikawal oleh Polres setempat hingga tujuan, termasuk menempatkan Brimob Polda Sulsel di lokasi rawan," jelas Eko.

Sehingga, lanjut Eko, bantuan yang datang dari wilayah luar bencana akan dialihkan sementara ke dalam tiap Polres perbatasan untuk nantinya dilakukan pengawalan. Harapannya, bantuan terkondisikan dan aman sampai ke penerima utama korban bencana gempa.

"Saya sudah menyusuri jalur dan memberi pengertian kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi keamanan," dia menandasi.

Sementara itu, Polres Majene mulai mengawal bantuan gempa untuk para pengungsi di wilayah kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju guna mencegah terjadinya penjarahan.

"Guna memastikan bantuan kemanusiaan pascagempa yang mengguncang daerah Majene dan Mamuju, tiba di lokasi tujuan dengan aman, maka akan diberikan pengawalan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Majene, AKP Ujang Saputra, di Majene, Minggu (17/1/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya