Survei LSI: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi 69,8%, Ma'ruf Amin 56,1%

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali melakukan survei terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Alhasil, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 69,8 persen, sementara yang kurang puas sebanyak 29,3 persen. Sedangkan sisanya, yakni 0,9 persen tidak memberikan jawaban atau tidak tahu.

"Mayoritas 69,8 persen merasa sangat atau cukup puas dengan kinerja Presiden. Sementara terdapat 29,3 persen yang merasa kurang atau tidak puas," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers daring, Senin (22/2/2021).

Menurut Djayadi ada tren kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. Dia menyebut, dalam survei yang dilakukan pada Juli 2020, tingkat kepuasan terhadap Jokowi hanya di angka 65,2 persen.

Meski demikian, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi selama dua periode ini tak terlalu jauh, selalu berkisar di angka 60 hingga 70 persen.

"Pada September 2018, tingkat kepercayaan terhadap Jokowi sempat menyentuh angka 72,4 persen," kata dia.

Selain tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi, LSI juga mendata tingkat kepuasan masyarakat terhadap Wapres Ma'ruf Amin. Di menyebut, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ma'ruf Amin berada di angka 56,1 persen. Sementara yang tidak puas sebanyak 40,9 persen.

"Kami juga menanyakan tingkat kepuasan kinerja Wakil Presdien, masih baik walaupun masih di bawah Presiden," kata dia.

Namun, jika dibandingkan antara tingkat kepuasan terhadap Jokowi yang menyentuh angka 69,8 persen sementara Ma'ruf Amin hanya 56,1 persen, menurut Djayadi terlihat sekali perbedaaan kepuasan masyarakat terhadap kinerja keduanya.

"Ini terlihat jomplang sekali antara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dibandingkan Wakil Presiden," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Survei ini dilakukan terhadap mereka yang berusia 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki hak dalam pemilihan umum.

Survei dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden sebagai sampel basis. Margin of error dari ukuran sampel yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih pada 25 hingga 31 Januari 2021.