Banjir Kota Tangerang Surut, Petugas Kebersihan Mulai Angkut Sampah

Mayoritas sampah sisa banjir Kota Tangerang yang sudah diangkut adalah limbah rumah tangga, kasur berukuran besar, ranting pohon, dan kayu

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 23 Feb 2021, 13:08 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021, 12:20 WIB
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mulai angkut sampah usai banjir surut.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mulai angkut sampah usai banjir surut. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang merendam sebagian permukiman di Kota Tangerang, Banten mulai surut. Namun menyisahkan gunungan sampah yang saat ini perlahan mulai diangkut petugas kebersihan setempat.

Setidaknya, ada 52 ton per hari sampah yang dihasilkan saat banjir melanda Kota Tangerang. Itu pun belum seluruhnya, sebab tumpukan sampah tersebut terbawa hanyut oleh kali yang meluap.

Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang langsung menurunkan sebanyak 13 armada untuk mengakut sampah-sampah dan membuangnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

"Meski banjir di sejumlah wilayah sudah mulai surut, namun kami belum selesai. Itu karena kami harus mengangkut sampah-sampah yang kemungkinan terbawa hanyut kali. Sementara, kami baru mengakut sampah 52 ton," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan pada DLH Kota Tangerang Yudi Pradana, Selasa (23/2/2021).

Menurut Yudi, mayoritas sampah yang sudah diangkut adalah limbah rumah tangga, kasur berukuran besar, ranting pohon, dan kayu. Sementara, lokasi sampah yang sudah diangkut sebagian berada di Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Pinang.

"Jadi sampah-sampah yang kita angkut bukan hanya di wilayah pemukiman warga, tapi dialiran sungai juga," ucap Yudi.

Dia mengaku pihaknya mengalami kesulitan untuk mengakut sampah-sampah yang berada di sejumlah kali karena tersangkut di tempat sempit. Meski begitu, petugas di lapangan terus berupaya untuk mengakut sampah tersebut.

"Untuk di wilayah yang masih terendam banjir, kita tunggu dulu sampai surut. Setelah itu baru sampahnya diangkut," jelas Yudi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Fokus Bantu Warga Kebanjiran

Hujan Deras, Jalur Alternatif Penghubung Jakarta-Tangerang Terendam Banjir
Kendaraan menerobos banjir yang menggenangi Jalan KH. Ahmad Dahlan Cipondoh, Tangerang, Selasa (16/2/2021). Hujan deras yang melanda wilayah Tangerang mengakibatkan ruas jalan alternatif penghubung Tangerang dengan Jakarta tersebut banjir setinggi lutut orang dewasa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, saat ini pihaknya fokus membantu kebutuhan warga usai banjir.

Meski masih ada pemukiman yang terendam hingga 1 meter, Pemkot Tangerang mengirimkan petugas kebersihan dan beberapa armada dengan muatan air bersih serta beberapa truk sampah ke lokasi yang sudah surut.

"Kami bantu dengan menerjunkan 40 petugas kebersihan dan menyediakan 20 tangki air bersih, serta truk sampah untuk dapat memudahkan warga melakukan bersih-bersih di rumah masing-masing," kata Sachrudin.

Warga pun diminta tetap waspada usai banjir melanda. Sebab, menurut Sachrudin, sering kali banjir membawa hewan liar seperti ular yang sebenarnya selama ini sembunyi di tempat lembab.

"Tetap waspada, banjir bisa membawa hewan liar seperti ular untuk bersarang ditempat-tempat yang lembap," tutup Sachrudin.

Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian

Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya