SBY Yakin Langkah Moeldoko Ingin Kuasai Demokrat Tidak Diketahui Jokowi

SBY mengatakan apa yang dilakukan Moeldoko sangat mengganggu dan merugikan nama baiknya sendiri.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Feb 2021, 08:45 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2021, 08:45 WIB
Pidato Politik SBY Sebagai Ketum Demokrat
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato politik dan membuka Kongres ke V Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (15/3/2020). SBY menyampaikan pidato politik terakhirnya sebagai ketua partai dimana posisinya akan digantikan Agus Harimurti Yudhoyono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini, Presiden Jokowi tidak terseret hasrat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat bermaksud mendongkel kursi kepemimpinan Partai Demokrat yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya yakin apa yang dilakukan Moeldoko diluar pengetahuan presiden. Saya yakin presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan pembantu dekatnya itu," tegas SBY dari rekaman video yang disiarkannya untuk para kader tingkat pusat hingga ranting, Rabu 24 Februari 2021.

SBY menilai, Partai Demokrat berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko sangat mengganggu dan merugikan nama baiknya sendiri sebagai seorang mantan Panglima TNI dan berpangkat bintang empat.

Terlebih, kala Moeldoko juga mencatut sejumlah nama petinggi negara menteri dan setingkat menteri.

"Apa yang dilakukan Moeldoko sangat merugikan nama baik beliau, saya juga berkeyakinan nama seperti Prof Mahfud, Menkumham Yasonna itu dicatut namanya, demikian juga nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan yang juga disebut namanya," jelas SBY.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Nama Dicatut

SBY percaya, mereka yang secara sepihak dicatut namanya adalah orang-orang berintegritas dan tidak mengetahui terkait hasrat Moeldoko dalam rencananya untuk GPK PD.

"Partai demokrat percaya para pejabat tersebut memiliki integritas dan tidak tahu menahu dan tidak masuk di akal bila ingin mengganggu Partai Demokrat," SBY menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya