Liputan6.com, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperkirakan, volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi pada Kamis 18 Maret 2021 mencapai 950.000 meter kubik.
"Dengan kecepatan pertumbuhan sejak 4 Januari 2021 sebesar 12.800 meter kubik per hari," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis balai yang diterima di Yogyakarta, Sabtu (20/3/2021) dilansir Antara.
Menurutnya, volume kubah lava tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya Gunung Merapi. Yakni mencapai 840.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.900 meter kubik per hari.
Advertisement
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Sementara, kubah lava kedua yang terpantau BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Merapi.
Hanik menjelaskan, sepanjang 12 sampai 18 Maret 2021, Merapi tiga kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya dan 211 kali meluncurkan guguran lava. Dengan estimasi jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.
BPPTKG juga mengamati adanya aliran lahar dengan intensitas rendah pada tanggal 12 dan 17 Maret 2021 di alur Kali Boyong. Kendati demikian, menurut Hanik, hasil pengukuran pekan ini tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan pada bentuk tubuh Gunung Merapi.
Saksikan video pilihan di bwah ini:
Berada di Level Siaga
Sementara itu, hingga kini pihak BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Warga pun diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung.
Advertisement