BOR ICU Capai 101 Persen, Sejumlah Rumah Sakit di Depok Tolak Pasien

Novarita mengungkapkan, penambahan tempat tidur di rumah sakit perlu dilakukan secara bertahap.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 25 Jun 2021, 03:30 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 03:30 WIB
RSUD Depok Ditetapkan Sebagai Rumah Sakit Khusus Covid-19
Tim medis berjaga di ruang IGD RSUD Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Akibat keputusan tersebut pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD Depok seperti rawat inap ditiadakan dan dialihkan ke rumah sakit lain, untuk rawat jalan masih beroperasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Kota Depok menyebutkan angka Bed Occupancy Ratio (BOR) ICU di Kota Depok telah mencapai 101 persen. Bahkan sejumlah rumah sakit menolak pasien sebagai dampak penularan COVID-19 Kota Depok yang mengalami peningkatan cukup tajam beberapa minggu terakhir.

"Ya sudah ada yang nolak. BOR ICU telah mencapai 101 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, Kamis (24/6/2021).

Novarita menjelaskan, tidak jauh berbeda dengan BOR ICU, BOR Isolasi di Kota Depok telah mencapai 90 persen. Artinya, jumlah Keterisian rumah sakit di Kota Depok mulai penuh. Bahkan, sejumlah rumah sakit berencana menambahkan tempat tidur untuk penanganan warga yang terkena COVID-19.

"Ya sudah ada yang nolak, sehingga perlu dilakukan penambahan tempat tidur," ucap Novarita.

Novarita mengungkapkan, penambahan tempat tidur di rumah sakit perlu dilakukan secara bertahap. Hal itu menunjukkan antusias dan dukungan positif terhadap Pemerintah Kota Depok dalam menangani COVID-19 .

"Harus bertahap penambahannya untuk menurunkan angka BOR," kata Novarita.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kesulitan Menambah Tempat Tidur

Novarita mengakui, penambahan tempat tidur untuk penanganan pasien ICU cukup sulit. Menurutnya, rumah sakit harus terlebih dahulu menyiapkan alat yang digunakan untuk penanganan pasien COVID. Begitu pun dengan tenaga perawat yang harus mumpuni dan telah terlatih dalam merawat pasien COVID-19.

"Perawatnya juga tidak bisa sembarangan, harus yang sudah terlatih untuk ditempatkan di ruang ICU COVID-19," ujar Novarita.

Untuk penambahan perawat, lanjut Novarita, rumah sakit yang lebih mengetahui jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan. Kemungkinan sejumlah rumah sakit akan menggunakan tenaga perawat non COVID-19 dengan terlebih dahulu diberikan pelatihan.

"Penambahan tenaga perawat mereka (rumah sakit) mengatur sendiri. Mereka atur di internal mereka," terang Novarita.

Novarita menambahkan, rencananya ada penambahan tempat tidur sebanyak 150 tempat tidur dari seluruh rumah sakit penanganan COVID-19. Untuk existing total tempat tidur telah mencapai 1.049 tempat tidur.  Jumlah tersebut terdiri dari 109 tempat tidur ruang ICU dan 940 tempat tidur ruang isolasi.

"Totalnya mencapai 1.049 tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Depok," pungkas Novarita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya