Liputan6.com, Jakarta - Hari kesembilan, arus lalu lintas di Jakarta terpantau lengang pada akhir pekan di pos-pos penyekatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali pada akhir pekan ini.
Dikutip dari akun twitter @TMCPoldaMetro pada Minggu (11/7/2021) pagi, terpantau arus lalu lintas di pos penyekatan PPKM Darurat di Semanggi atas arah Slipi dan di Pos PPKM Darurat exit Tol Mampang Jaksel/Tegal Parang lengang.
Kondisi serupa juga terpantau dari pos penyekatan yang tersebar pada beberapa titik di Jakarta Pusat seperti di jalan Budi Kemuliaan, kemudian jalan Bundaran Senayan, termasuk jalan Bundaran HI.
Advertisement
Sedangkan untuk arus lalu lintas di jalan Lenteng Agung, depan kampus IISIP Jakarta sejumlah kendaraan dari arah Kota Depok yang mengantre untuk melintasi pos penyekatan PPKM Darurat.
Terlihat petugas dari personel gabungan TNI/Polri turut mengecek Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) yang telah menjadi syarat keluar masuk wilayah DKI Jakarta selama PPKM Darurat.
"07.42 Polri Sat Lantas Jaksel & 3 Pilar Kegiatan Pembatasan Mobilitas & Penyekatan guna pencegahan penyebaran Virus Covid 19 di Pos PPKM Darurat Tapal Kuda IISIP Lenteng Agung Jaksel," dikutip pada akun twitter @TMCPolda Metro.
Sebelumnya, Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatakan, volume lalu lintas atau lalin di Ibu Kota mengalami penurunan yang drastis sejak dilaksanakannya PPKM darurat pada 3 Juli 2021.
"Volume lalu lintas di kawasan perkotaan, di dalam kota turun 62,33 persen sampai dengan tanggal 8 kemarin," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (10/7).
Sedangkan untuk jumlah penumpang harian angkutan perkotaan juga mengalami penurunan sebesar 46,28 persen. Penurunan tersebut bila dibandingkan pada PPKM mikro sebelumnya.
"Kemudian angkutan perkotaan turun signifikan 52,47 persen," ucap dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penurunan Kendaraan
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, terjadi penurunan angka volume kendaraan di wilayah DKI Jakarta selama sepekan penerapan PPKM Darurat. Menurutnya, penerapan kebijakan itu mampu menurunkan mobilitas masyarakat hingga 62,3 persen di Ibu Kota.
"Dari sisi mobilitas penduduk, data dari Dishub itu menunjukan bahwa ada penurunan volume lalu lintas kendaraan bermotor. Penurunan sampai 62,3 persen," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (10/7).
Selain itu, ada penurunan angka penumpang harian angkutan umum perkotaan sebesar 46,28 persen. Meski begitu, Anies menegaskan, tujuan pelaksanaan PPKM Darurat adalah di pengendalian angka Covid-19.
"Tapi kan tujuan di PPKM ini kan bukan di angka-angka ini tapi di pengendalian Covid-19nya. Jadi kita coba lihat nanti," terangnya.
Menurutnya, titik krusial dari penerapan PPKM Darurat adalah pada pengendalian penularan Covid-19 yang mengalami lonjakan akhir-akhir ini. Dia akan lihat perkembangan dua pekan kedepan.
"Jadi kita harus nanti melihat barangkali di pekan kedua itu seperti apa. Karena yang terjadi pada pekan pertama adalah konsekuensi dari penularan sebelum PPKM Darurat," pungkas Anies.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com.
Advertisement