Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pesantren menjadi wadah pengembangan ekonomi, khususnya ekonomi syariah. Menurut dia, hal itu senada dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang menyebutkan pesantren memiliki posisi strategis yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat.
Hal ini disampaikan Maa'ruf saat menghadiri Doa/Istighasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan RI ke-76 yang diselenggarakan oleh Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) secara virtual.
Baca Juga
"Pembangunan ekonomi bukan sekadar kebutuhan, tetapi termasuk perintah Allah. Mengembangkan ekonomi adalah (termasuk) masalah agama yang sesuai dengan perintah syariah," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/8/2021).
Advertisement
Ma'ruf mengatakan, pesantren adalah salah satu potensi dalam mengembangkan ekonomi syariah. Sebab, hal itu didukung dengan fakta bahwa Indonesia saat ini memiliki sekitar 30 ribu pesantren, yang memiliki kurang lebih 4 juta santri.
Apalagi lanjut Ma'ruf, saat ini para pesantren sudah memiliki wadah untuk kegiatan ekonomi bernama Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN). Dia pun optimis, jika wadah tersebut bisa menguatkan perekonomian syariah di Indonesia.
"Kita sedang mengembangkan ekonomi syariah. Kita harapkan dengan munculnya HEBITREN, pengembangan ekonomi pesantren akan menjadi kuat," tandas Ma'ruf Amin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ma'ruf: Keberhasilan Menangani Pandemi Covid-19 Tak Hanya Ditentukan Pemerintah
Ma'ruf Amin juga mengatakan, keberhasilan dalam menangani pandemi Covid-19 bukan hanya ditentukan oleh pemerintah saja tapi seluruh komponen bangsa juga memiliki perannya.
"Keberhasilan menangani pandemi itu tidak hanya ditentukan oleh pemerintah tetapi juga oleh seluruh komponen bangsa, termasuk tenaga medis, para tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi-organisai sosial, serta para pengusaha dan pegiat sosial," kata Ma'ruf.
Dia mengungkapkan, sejauh ini pemerintah terus bekerja keras menghadapi pandemi Covid-19. Tak hanya soal kesehatan, tapi aspek sosial dan ekonomi juga diperhatikan.
"Alhamdulillah, pemerintah bersama rakyat Indonesia telah bekerja keras untuk mengatasi pandemi ini, namun di sisi lain, pemerintah tetap memperhatikan aspek sosial dan ekonomi yang dipengaruhi oleh pandemi ini," jelas Ma'ruf.
Advertisement