Komisioner KPI Klaim Baru Tahu Anak Buahnya Diduga Dilecehkan Sesama Rekan

Nuning Rodiyah mengatakan, baru mengetahui cerita anak buahnya berinisial MS diduga dilecehkan dan ditindas oleh rekan kerjanya sendiri.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Sep 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 01:00 WIB
Pelecehan Seksual, MS, KPI Pusat, Komisi Penyiaran Indonesia, Pelecehan Seksual di KPI Pusat
MS, terduga korban pelecehan seksual ditemani pihak KPI Pusat membuat laporan di Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu tengah malam, 1 September 2021 hingga Kamis dini hari, 2 September 2021 (Foto: Nuning Rodiyah, Komisioner KPI Pusat).

Liputan6.com, Jakarta Komisioner KPI Nuning Rodiyah mengatakan, baru mengetahui cerita anak buahnya berinisial MS diduga dilecehkan dan ditindas oleh rekan kerjanya sendiri.

"Memang benar hal ini sudah lama sekali tapi perlu saya sampaikan kepada teman-teman semuanya. KPI mendengar mengetahui informasi tentang adanya dugaan tindak pidana pelecehan seksual dan juga perundungan kemungkinan baru sama teman-teman," kata dia saat konferensi pers di Polres Metro Jakpus, Kamis (2/9/2021).

Nuning menceritakan, informasi itu diterima pada Rabu, 1 September 2021. Ia lantas mengkonfirmasi kepada beberapa rekan di KPI.

"Jadi hari Rabu siang saya baru terima itu dan kemudian dikonfirmasi oleh teman-teman dikonfirmasi oleh beberapa kolega dan itu baru kita ketahui khususnya ketika ada kekerasan seksual yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia," ucap dia.

Nuning berdalih, selama ini MS selaku korban tidak pernah menceritakan secara detail terkait yang dialami. Entah itu ke Pimpinan Kabag dan Kasubag di KPI yang menjadi atasan langsung dari MS.

Nuning mengatakan, ia hanya pernah mendengar keluh-kesah NS terkait ketidaknyaman dalam bekerja. Itupun disampaikan secara pribadi kepada dirinya.

"Yang bersangkutan masuk ke ruangan menanyakan kalau bisa saya pindah ke divisi lain bu," Nuning menceritakan kembali.

 

Tak Bisa Berbuat Banyak

Kala itu, Nuning tak bisa berbuat banyak. Sebab, perpindahan divisi ada mekanismenya dan tak bisa sembarangan.

"Saya sampaikan bahwa divisi lain tentu pakai mekasinme ketika formasi kosong yang bersangkutan bisa kemudian ikut seleksi diformasi tersebut. memang pertanyaannya berkaitan dengan keinginan yang bersangkutan atau penyampaian ke saya adalah keinginan yang bersangkutan untuk pindah dari divisinya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya