Sentul City Kirim Surat Somasi ke Rocky Gerung, Minta Bangunan Rumahnya di Bongkar

Haris Azhar selaku kuasa hukum Rocky mengatakan, jika kliennya merupakan penguasa fisik tanah dan bangunan sejak 2009 lalu. Hal itu dikatakan dalam surat balasan somasi yang dilayangkan Sentul City.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 15:42 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 15:42 WIB
Rocky Gerung dan Tompi Jadi Saksi Persidangan Ratna Sarumpaet
Akademisi Rocky Gerung menyapa awak media saat hadir menjadi saksi pada persidangan Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Selasa (23/4). Rocky Gerung menjadi salah satu saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum di persidangan kasus berita bohong Ratna Sarumpaet. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sentul City memberikan somasi kepada Rocky Gerung untuk segera membongkar rumah dan mengosongkan lahan yang saat ini ditempatinya. 

Dari surat yang diterima, somasi terhadap Rocky dari Sentul City diberikan pada 28 Juli dan 6 Agustus 2021 lalu.

"Dengan tegas kami sampaikan kepada saudara agar segera mengosongkan dan membongkar bangunan yang berdiri diatas lahan PT. Sentul City Tbk,. Paling lambat 7 X 24  jam sejak dikeluarkannya surat ini," tulis surat tersebut yang ditandatangani Kepala Departemen Hukum PT. Sentuk City, Faisal Farhan Kamis (9/9/2021).

"Bahwa apabila setelah jangka waktu tersebut Saudara tidak juga mengindahkan somasi ini sebagaimana dimaksud pada poin 5, maka dengan sangat terpaksa kami akan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor melaui Dinas Tata Bangunan dan Satuan Pamong Praja (POL PP) untuk MEROBOHKAN dan menertibkan bangunan-bangunan saudara yang beridiri di atas tanah kami, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Nomor: 4 Tahun 2005 tentang Ketertiban Umum," sambungnya.

Dengan adanya somasi tersebut, Haris Azhar selaku kuasa hukum Rocky mengatakan, jika kliennya merupakan penguasa fisik tanah dan bangunan sejak 2009 lalu. Hal itu dikatakan dalam surat balasan somasi yang dilayangkan Sentul City.

"Klien kami merupakan penguasa fisik sejak tahun 2009 tanah dan bangunan yang yang beralamat di Blok 026 Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, luas tanah 800 m²," kata Haris.

Haris menyebut, sebelum kliennya menguasai tanah tersebut, sudah ada lebih dulu warga lain yang menggarap tanah yang terletak di Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kebupaten Bogor, pada 1960 yakni Andi Junaedi.

"Selama klien kami menguasai sejak tahun 2009, sampai dengan saat ini dan terdapat warga yang telah mengusasi secara fisik tanah tersebut sejak tahun 1960 tidak pernah ada klaim dan pihak manapun yang mengakui tanah terscbut adalah miliknya," ujarnya.

Haris memastikan, Rocky Gerung memperoleh tanah tersebut secara patut dan sah menurut hukum sesuai dengan surat pernyataan oper alih garapan yang juga telah dicatatkan di Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor dengan Nomor 592/V1/2009 tertanggal 1 Juni 2009.

"Bahwa selain itu, klien kami juga memiliki Surat Keterangan (SK) tidak bersengketa yang ditandatangani Kepala Desa Bojong Koneng,” ucap dia. 

Haris mengatakan, dalam suratnya, Andi Junaedi (pemilik lama) menyatakan pada pokoknya dibawah sumpah bahwa mempunyai garapan seluas 800 m² yang terletak di Blok 026 Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, luas tanah 800 m² dan menyatakan tanah tersebut tidak dalam keadaan sengketa, tidak dalam jaminan kepada pihak bank pemerintah/swasta, tidak sedang digadaikan dan telah membayar PBB tahun berjalan.

"Kemudian, klien kami memiliki SK yang menyatakan bahwa tanah di wilayah Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kebupaten Bogor adalah terdaftar di Agenda Kelurahan Bojong Koneng dan juga ditandatangani oleh Kelapa Desa Bojong Koneng," sambungnya.

Baru pada tahun 2021, PT Sentul City Tbk mengklaim jika tanah yang kini ditempati Rocky tersebut adalah miliknya sesuai dengan SHGB Nomor 2411 dan 2412.

 

Rocky Gerung Menolak Somasi

Meski mengaku sebagai pemilik, Rocky melalui Haris menolak somasi tersebut. Hal itu dikarena PT Sentul City Tbk disebutnya bukan merupakan pemilik yang sah menurut hukum.

Haris pun menjelaskan, pada 1 Juni 2009, Rocky membeli oper alih garapan dari Andi Junaedi dengan batas sebelah utara adalah garapan Agus, sebelah Timur Jalan Raya, sebelah Selatan garapan Rita Wita dan sebelah Barat garapan Agus.

"Disaksikan oleh Bapak Jaya selaku Ketua RT 02 dan Bapak Ending selaku Ketua RW 11 serta ditandatangani oleh Bapak Didin Saepudin selaku Kadus V, Kelurahan Bojong Koneng yang saat tahun 2009 menjabat," jelasnya.

Saat itu, Andi Junaedi sebagai pemilik garapan di lokasi itu juga membuat surat keterangan tidak sengketa terhadap tanah yang dijualnya kepada Rocky. Hal itu dibuat Andi dengan disaksikan Kepala Desa BojongKoneng, Acep Supriyatna.

"Bahwa Kepala Desa BojongKoneng yakni Bapak Acep Supriyatna menyatakan bahwa tanah garapan yang terletak di Blok 026 Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, merupakan tanah yang terdaftar pada agenda Desa Bojong Koneng yang mana Garapan tersebut digarap oleh warga yang bernama Andi Junaedi," sebutnya.

Lalu, pada 21 Juni 2009, Rocky memberikan uang kepada Andi Junaedi sebesar Rp13.500.000. Kemudian pada 2 Januari 2020, Rocky melakukan pembayaran PBB di lokasi itu sebesar Rp82.400.

Setahun kemudian, barulah Rocky mendapatkan somasi dari pihak PT. Sentul City pada 28 Juli 2021 serta pada 6 Agustus 2021 lalu.

"Pada pokoknya berisi memperingatkan kepada Rocky Gerung bahwa PT Sentul City Tbk, merupakan pemilik sah atas bidang tanah bersertifikat SHGB Nomor 2412 dan 2411 Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Apabila memasuki wilayah tersebut akan dilakukan tindakan tegas atas dugaan tindak pidana Pasal 167, 170 dan Pasal 385 KUHPidana dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara," ucapnya.

"Memberikan waktu 7x24 jam apabila tidak membongkar dan mengosongkan maka akan meminta bantuan Satuan Polisi Pamong praja untuk merobohkan dan menertibkan bangunan-bangunan," sambungnya.

Lalu, pada 6 September 2021 lalu pihaknya kembali mendapatkan informasi terakhir dari warga Kampung Batu, Kelurahan Bojongkoneng, PT Sentul City tetap melakukan upaya penggusuran tanah dan/atau bangunan milik warga setempat walaupun proses hukum saat ini masih berjalan.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya