Dokter Reisa: Pastikan Anak Sehat dan Paham Prokes Sebelum Ikuti PTM

Reisa sebelum pergi ke sekolah mengikuti PTM terbatas, periksa suhu tubuh anak dan pastikan tidak sedang demam atau batuk pilek.

oleh Mevi Linawati diperbarui 29 Sep 2021, 21:05 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 21:04 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro
Dirjen P2P Achmad Yurianto dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa Broto Asmoro menghadiri sesi Hari Anak Nasional 2020 di Media Center BNPB, Jakarta. Kamis (23/7/2020). (Dok Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, keluarga terkhusus orang tua harus memastikan anak sehat dan memahami untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan baik sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Pada saat kita sudah siap memutuskan anak untuk ikut pembelajaran tatap muka, maka orang tua dan seluruh anggota keluarga wajib memastikan anak tersebut fit dan sehat untuk pergi ke sekolah," kata Reisa dalam Siaran Pers PPKM virtual di Jakarta, Rabu (29/9/2021) seperti dikutip dari Antara.

Reisa mengatakan anak harus diberikan sarapan yang bergizi. Selain itu, sebelum pergi ke sekolah, periksa suhu tubuh anak dan pastikan tidak sedang demam atau batuk pilek atau sakit tenggorokan atau sesak napas.

"Kalau anak sakit jangan dipaksa ke sekolah," ujar Reisa yang juga merupakan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru.

Ia menuturkan protokol kesehatan keluarga juga penting untuk memastikan PTM berlangsung dengan lancar dan aman.

Menurut Reisa, beberapa ahli memperhatikan titik lemah yang memungkinkan terjadinya penularan pada saat PTM di sekolah adalah pada saat peserta didik berinteraksi bersama keluarga yang ada di rumah.

Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga telah menerbitkan panduan orang tua dalam menghadapi PTM yang menerangkan proses PTM dibuka bahwa hanya bisa dilakukan di daerah yang bukan berada pada status level 4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan melibatkan semua unsur keluarga, yakni orang tua dan anak peserta didik, guru, manajemen sekolah dan komunitas atau warga sekitar sekolah.

Masker Ganda

Antusiasme Murid Kelas 1 SD Ikuti Pembelajaran Tatap Muka
Suasana murid kelas 1 mengikuti PTM Terbatas di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Klender, Jakarta, Senin (30/8/2021). Di SDN Malaka Jaya 07 Pagi kegiatan PTM dibagi atas dua sesi yang masing-masing kelas rata-rata terdiri dari 10 murid dengan durasi belajar 2-3 jam. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Reisa mengatakan harus dipastikan anak dapat memakai masker sesuai standar. Gunakan masker medis, masker kain empat lapis atau masker ganda.

Anak harus selalu membawa seperangkat alat protokol kesehatan seperti penyanitasi tangan (hand sanitizer) atau sabun cuci tangan, masker cadangan bahkan tisu kering dan tisu basah apabila diperlukan.

Latih dan biasakanlah anak-anak memakan bekal yang diberikan hanya di kelas sendirian dan dalam waktu yang tidak terlalu lama sesuai yang diberikan pihak sekolah, biasanya sekitar 20 menit.

Tentunya, semua perangkat sekolah termasuk alat tulis sebaiknya dibawa sendiri dari rumah. Keluarga atau orang tua diharapkan untuk memperhatikan persiapan-persiapan tersebut sebelum anak berangkat ke sekolah.

"Persiapan hanya akan menghasilkan prestasi dan kesuksesan tentunya hal ini juga berlaku untuk penerapan PTM terutama bagian yang harus dilakukan oleh keluarga," tutur Reisa.

Ia mengajak orang tua untuk mulai membiasakan diri untuk mengantar dan menjemput anak dari rumah dan ke sekolah agar bukan hanya resiko tertular Covid-19 yang bisa ditekan seminimal mungkin, namun orang tua juga dapat mengingatkan protokol pulang ke rumah dengan baik.

"Ingatkan sesering mungkin dan akhirnya menjadi kebiasaan untuk seluruh keluarga pada saat pulang ke rumah atau beraktivitas di luar rumah," kata Reisa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya