6 Hal Terkait Pertemuan Ketum PBNU Saiq Aqil dengan Jokowi di Istana

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 07 Okt 2021, 12:01 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2021, 12:01 WIB
Ribuan Ulama dan Habib Ajak Umat Jaga Stabilitas Keamanan Pasca Pemilu
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, memberikan sambutan pada acara Multaqo Ulama, Habib dan Cendekiawan Muslim di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Pertemuan tersebut mengajak umat Islam untuk membangun ukhuwah dan rekonsiliasi pasca Pemilu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Said menemui Jokowi pada Rabu 6 Oktober 2021 di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk membahas beberapa hal, salah satunya terkait pelaksanaan Muktamar NU 2021.

"Yang kita bicarakan, bahwa kita NU akan melaksanakan Muktamar pada Desember 2021 tanggal 23-25," ujar Said kepada wartawan usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 6 Oktober 2021.

Tak hanya itu, Said juga mengatakan saat bertemu Jokowi, dia mengaku bicara soal pelaporan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU.

"Kedatangan saya ini kangen-kangenan sejak Covid-19 ini baru dua kali ini, satu tahun setengah bertemu dengan Bapak Presiden. Yang kita bicarakan pertama melaporkan hasil Munas Konbes NU tanggal 25-26 (September) kemarin di Hotel Syahid," tutur Said.

Dalam momen pertemuan itu, Said juga sempat mengapresiasi beberapa pencapaian Jokowi selama menjabat sebagai Presiden, salah satunya terkait kegiatan vaksinasi Covid-19.

Berikut sejumlah hal terkait pertemuan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Presiden Jokowi dihimpun Liputan6.com:

 

1. Lapor Gelar Muktamar NU

PBNU dan Bulog Luncurkan Rumah Pangan Santri
Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberikan sambutan saat peluncuran Rumah Pangan Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/10). PBNU dan Bulog meluncurkan Rumah Pangan Santri yang dapat diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi melaporkan akan menggelar Muktamar NU pada 23-25 Desember 2021.

"Yang kita bicarakan, bahwa kita NU akan melaksanakan Muktamar pada Desember 2021 tanggal 23-25," kata Said kepada wartawan usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 6 Oktober 2021.

Dia menekankan bahwa Muktamar NU akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, mengingat situasi Covid-19.

Kepada Jokowi, Said mengatakan bahwa pihaknya akan meminta izin terlebih dahulu ke Satgas Covid-19.

"Presiden pun agak tanda tanya, apakah sudah mungkin melihat situasi Covid seperti ini, apalagi di Lampung. Ya nanti kita lihat itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari Satgas (Covid-19) nasional dan Satgas lokal," terang dia.

 

2. Belum Pastikan Kehadiran Jokowi, Sebut Acara Muktamar Tak 100 Persen Daring

Pertemuan PBNU dan Muhammadiyah-Said Aqil Siradj-Haedar Nashir
Ketum PP Muhammadiyah H. Haedar Nashir memberi keterangan di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (23/3). Pertemuan membahas implementasi Islam yang damai dan toleran menuju Indonesia berkeadilan dalam menyongsong tahun politik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Said mengaku belum bisa memastikan apakah Presiden Jokowi akan hadir di Muktamar NU Desember 2021.

Menurut dia, acara tersebut kemungkinan tidak hanya digelar secara daring atau online.

"Belum dibicarakan, karena ini ada kemungkinan hybrid, tidak mungkin daring 100 persen saya kira hybrid ini," terang Said.

 

3. Laporkan Hasil Munas

Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo dan Komisaris Utama (Komut) KAI Said Aqil Siroj meninjau Stasiun Pasar Senen
Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo dan Komisaris Utama (Komut) KAI Said Aqil Siroj meninjau Stasiun Pasar Senen (dok: KAI)

Said Aqil juga melaporkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU.

Salah satu yang diputuskan dalam Munas itu, bahwa calon Ketum PBNU berikutnya akan dipilih melalui pemilihan suara.

"Kedatangan saya ini kangen-kangenan sejak Covid-19 ini baru dua kali ini, satu tahun setengah bertemu dengan Bapak Presiden. Yang kita bicarakan pertama melaporkan hasil Munas Konbes NU tanggal 25-26 (September) kemarin di Hotel Syahid," tutur dia.

 

4. Sebut Jokowi Presiden Infrastruktur

Said Aqil Siradj
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam momen pertemuanya, Said Aqil Siroj sempat menyebut Presiden RI Joko Widodo sebagai Bapak Infrastruktur.

Hal tersebut dikarenakan Jokowi dinilai banyak membangun infrastruktur di masa kepemimpinannya yang bisa dirasakan secara nyata oleh rakyat.

"Saya katakan, Bapak ini Presiden Infrastruktur. Pak Jokowi ini Bapak Infrastruktur, yang kita semua nikmati keberhasilan pembangunan infrastruktur, bukan hanya di Jawa atau Indonesia Barat, tapi juga Indonesia Tengah dan Timur," terang Said.

 

5. Apresiasi Capaian Vaksinasi

Perkuat Keutuhan NKRI, Lesbumi PBNU Silaturrahim Kebudayaan
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan pemparan dalam acara Silaturrahim Kebudayaan di Gedung PBNU, Jakarta (28/7). Dalam acara tersebut juga memamerkan lebih dari 100 keris dan pertunjukan kesenia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Said juga menyampaikan apresiasi PBNU atas sejumlah capaian yang sudah dilakukan Jokowi saat masa pemerintahanya, salah satunya program kegiatan vaksinasi.

Hal ini terlihat dari Indonesia yang berada di peringkat kelima negara yang sukses menyelenggarakan vaksinasi.

"Wabil khusus vaksinasi di kalangan pesantren luar biasa di luar dugaan saya bahwa vaksinasi masif masuk ke pesantren dan para kiai-kiai," ucap Said.

Dia juga mengapresiasi keberhasilan pemerintah menanggulangi radikalisme dan terorisme seperti pembubaran organisasi HTI dan FPI yang sebelumnya belum pernah terjadi, serta mengapresiasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang berlangsung aman dan damai.

 

6. Tak Bahas soal Pencalonan Kembali Ketum PBNU

PBNU dan Bulog Luncurkan Rumah Pangan Santri
Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberikan sambutan saat peluncuran Rumah Pangan Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/10). PBNU dan Bulog meluncurkan Rumah Pangan Santri yang dapat diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Said menegaskan siap kembali maju menjadi Ketua PBNU berikutnya. Kendati belum mendeklarasikan diri, Said mengaku mendapat banyak permintaan untuk kembali maju menjadi Ketua Umum PBNU.

"Kalau banyak permintaan, ya saya siap dong, kader harus siap kalau banyak permintaan. Walaupun sampai saat ini saya belum men-declare secara resmi, tetapi permintaan sudah sangat banyak. Siap maju, kenapa enggak siap," kata Said.

Dia menyebut sejumlah kiai sepuh memintanya untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketum PBNU seperti, Tuan Guru Haji Turmuzi dari Lombok, Kiai Hasan dari Cirebon, hingga Kiai Muhtadi dari Banten. Namun, Said juga mempersilahkan apabila ada kader NU yang ingin maju Ketum PBNU.

"Pokoknya silakan kompetisi siapapun kader-kader NU yang mau maju, silahkan maju," terang dia.

Said sendiri tak membicarakan soal pencalonan Ketum PBNU saat bertemu Presiden Jokowi, Rabu hari ini. Dia hanya membahas soal Muktamar NU yang rencananya akan digelar pada 23-25 Desember 2021.

"Saya belum bicara pencalonan, dengan Presiden hanya masalah penyelenggaraan muktamar sukses berhasil mohon dukungan. Bukan dukungan calon, dukungan Muktamar agar lancar," jelas Said.

 

(Deni Koesnaedi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya